Jumat, 06 Desember 2013

migrasi microsoft office ke open office


Nama :Ineke Permata Anggun
Nim    :13.230.0090
Kelsa :1p52



Migrasi Microsoft Office ke Open Office
Hampir semua pengguna Windows pasti telah biasa menggunakan MS Office, tetapi seiring dengan berubahnya OS Windows menjadi OS Linux maka berpindah juga aplikasi perkantoran dari Microsoft Office ke Open Office bawaan Linux. Mengingat fitur-fitur standar yang ada pada Microsoft Office sudah ada pada Open Office, meskipun ada beberapa perbedaan namun sebenarnya perbedaan tersebut dapat dipelajari.
Tetapi dalam kenyataan di lapangan pelaksanaan migrasi dari Microsoft Office ke Open Office ternyata lebih susah daripada migrasi system operasi itu sendiri (migrasi dari Windows ke Linux). Kendala pertama biasanya karena ketakutan user pertama kali ketika menggunakan Open Office. Takut data tidak terbaca/kacau, takut kesulitan, dan takut harus belajar lagi dari Nol, yang akan berefek pada tingkat produktivitas dan mendapat ?semprotan? dari atasan kalau lagi disuruh mengejar Dead Line mencetak laporan.
Kendala berikutnya harus dijelaskan kepada user ketika migrasi menggunakan Open Office pasti akan ada beberapa data dari Microsoft Office yang terlihat kacau sehingga mau tidak mau user harus melakukan editing ulang. Kekacauan tersebut terjadi karena;
Perbedaan jenis font, hal ini dapat diatasi dengan memasukkan font-font Microsoft Office ke system Linux, solusinya dengan menambahkan font windows pada system.
Cara menambahkan Font windows sebenarnya cukup dari command line
sudo apt-get install ttf-mscorefonts-installer
sudo apt-get install font-manager

Tabel dan gambar, penanganan gambar dan tabel pada Microsoft Office dan OpenOffice memang berbeda. Kemungkinan ketika membuka dokumen doc yang mengandung tabel dan gambar akan terlihat sedikit berantakan di Open Office. Tapi dengan meluangkan sedikit waktu, sebenarnya kita dapat memperbaiki dokumen-dokumen tersebut dan menyimpannya dalam format OpenOffice
Menu dan interface yang berbeda. Open Office dan Microsoft Office memiliki perbedaan mendasar pada peletakan menu-menunya. Bagi pengguna yang sudah sangat familiar dengan Ms.Office tentu akan merasa tidak nyaman dengan perubahan tersebut. Dalam hal ini sangat bergantung dengan kemauan (willingnes) dari pengguna untuk mempelajari dan beradaptasi dengan perubahan .
Untuk melihat dari dekat mungkin akan sangat sulit sekali karena pada dasarnya berbagai aplikasi ini sangat mirip satu sama lain. Jadi perbedaan yang ada kemungkinan akan sangat sedikit sekali, beberapa yang ada adalah,
Word Processor
Beberapa cuplikan fitur MSWord yang tidak di nikmati oleh Writer:
  • Grammer checker. Walaupun sebetulnya Writer mempunyai fasilitas plug-in dimana kita dapat memasukan LanguageTool, proyek open source indepeden lainya, sebagai grammer checker.
  • Word Marco. Writer tidak mendukung Word Marco, mungkin karena terlalu riskan karena ini merupakan sumber virus.
  • Animated Text. Word dapat membuat animasi text.
Fitur Writer yang tidak dinikmati oleh MSWord.
  • Membuat file PDF.
  • Kesederhanaan.
  • Membuat HTML untuk Web.
  • Writer Macro. Writer mempunyai Macro sendiri yang mempunyai struktur pohon.
  • Penggunaan Find-and-Replace.
  • Besar File. Besar file ODT yang dibuat menggunakan Writer biasanya lebih kecil daripada Word.
Spreadsheet
Fitur Excel yang tidak dinikmati Calc.
  • Hampir tidak ada. Memang ada laporan bahwa Calc kadang kala tidak berhasil membuat grafik yang persis sama dengan grafik yang dibuat oleh Excel.
Fitur Calc yang tidak dinikmati oleh Excel.
  • Membuat PDF.
  • Interface yang lebih sederhana.
E-Mail Client

Fitur Outlook yang tidak dinikmati oleh Thunderbird
  • Integrasi ke Calender.
  • Cek Spelling & Grammer.
Fitur Thunderbird yang tidak dinikmati oleh Outlook
  • Keyword search.
  • RSS Support.
  • Plain text mail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar