STMIK WIDYA PRATAMA
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Jl. Patriot No 25 Pekalongan
Telp. (0285) 427816 Fax. (0285) 427815
Mata Kuliah
|
|||
:
|
|||
Nama
|
: Rohman
|
:
|
|
NIM
|
: 13.230.0127
|
:
|
|
Kelas
|
: 2P52
|
PEMROSESAN TRANSAKSI
Transaction
Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi
bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan
saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang
masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual. Sistem
pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang
melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan
menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level
strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan
transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses
bisnis yang dijalankan.
1.
Komponen-komponen system pemrosesan
transaksi
komponen
pemrosesan terdiri dari
a) Input = Input dalam suatu proses
transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi
lainnya.
b) Proses = Dalam system manual terdiri
dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalam jurnal. Dalam
sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file
transaksi
c) Penyimpanan =Media penyimpanan dari transaksi
secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar
transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal
kedalam buku besar disebut “POSTING”. Untuk sistem
komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file
transaksi
d) Output = jenis keluaran yang dihasilkan
dari proses transaksi, antara lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional,
Dokumen Pengiriman, faktur, dsb
GAMBARAN
UMUM PEMROSESAN TRANSAKSI
Sistem
pemrosesan transaksi (transaction processing system—TPS) merupakan aktivitas
yang terdiri atas tiga subsistem utama yang disebut siklus, yaitu siklus
pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus konversi. Aplikasi TPS memproses
transaksi keuangan. Transaksi keuangan didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi
yang memengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan, dicerminkan dalam akun-akunnya,
dan diukur dalam satuan mata uang.
Siklus
Pendapatan
Perusahaan
menjual barang jadi ke pelanggan melalui siklus pendapatan (revenue cycle),
yang meliputi pemrosesan penjualan tunai, penjualan kredit, dan penerimaan kas
setelah penjualan kredit. Subsistem utama dari siklus pendapatan adalah
pemrosesan transaksi penjualan dan penerimaan kas.
Siklus
Pengeluaran
Aktivitas
bisnis dimulai dengan perolehan bahan baku, properti, dan tenaga kerja melalui
pertukaran dengan kas. Subsistem utama dari siklus pengeluaran adalah sistem
pembelian/utang, sistem pengeluaran kas, sistem penggajian, dan sistem aktiva
tetap.
Siklus
Konversi
Terdiri atas
dua subsistem utama: sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Sistem
produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisik
melalui proses produksi. Sistem akuntansi biaya memantau arus informasi biaya
yang berkaitan dengan produksi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi
biaya digunakan untuk penilaian persediaan, penganggaran, pengendalian biaya,
pelaporan kinerja, dan keputusan manajemen.
CONTOH NOTA
:
Pada nota
diatas merupakan contoh nota pembelian handphone. Untuk isian yang paling atas
adalah tanggal dan nama pembeli dari barang tersebut, pada field banyaknya
adalah jumlah barang yang akan dibeli, pada field nama barang adalah nama
barang yang akan dibeli, pada field harga adalah harga satuan dari barang yang
akan dibeli, dan pada field jumlah adalah harga dikalikan dari jumlah barang
yang akan dibeli. Kemudian pada kolom jumlah yang paling bawah adalah jumlah
dari seluruh harga barang tersebut. Lalu pada tanda terima adalah tanda tangan
dari pembeli dan pada ruang hormat kami yang biasanya berisi cap/stempel dari
usaha yang bersangkutan. Untuk nota warna putih akan diberikan kepada
pembeli, dan untuk warna merah dan kuning akan disimpan oleh pengusaha jika
sewaktu waktu ada hal – hal yang diinginkan oleh pembeli.
AFLOWCHART
PEMROSESAN TRANSAKSI
Pada gambar
diatas adalah contoh flowchart transaksi di tempat fotokopi. Pertama
pelanggan akan diberikan harga dari setiap lembar fotokopi , jika pelanggan
setuju maka fotokopi akan di lanjutkan, dan jika tidak maka pelanggan
diperbolehkan keluar. Setelah itu pelanggan akan memberikan kertas yang akan di
fotokopi dan akan diproses oleh pembuat, setelah selesai kertas akan diberikan
kembali berserta hasil fotokopian tadi dan pelanggan diperbolehkan pergi.
Daftar Isi :
I. PEMROSESAN TRANSAKSI, Kerangka Pemrosesan Transaksi, Komponen-Komponen Pemrosesan Transaksi, Arus Transaksi Melalui Siklus Akunting, II. SPI (SISTEM PENGENDALIAN INTERN), Definisi Sistem Pengendalian Intern, Unsur Sistem Pengendalian Intern, Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Siapa Yang Bertanggung Jawab Atas Pengendalian Intern Akuntansi ?, Pendekatan Untuk Merancang Pengendalian Intern Untuk Akuntansi, DAFTAR PUSTAKA.
I. PEMROSESAN TRANSAKSI, Kerangka Pemrosesan Transaksi, Komponen-Komponen Pemrosesan Transaksi, Arus Transaksi Melalui Siklus Akunting, II. SPI (SISTEM PENGENDALIAN INTERN), Definisi Sistem Pengendalian Intern, Unsur Sistem Pengendalian Intern, Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Siapa Yang Bertanggung Jawab Atas Pengendalian Intern Akuntansi ?, Pendekatan Untuk Merancang Pengendalian Intern Untuk Akuntansi, DAFTAR PUSTAKA.
Sekilas Isi :
I. PEMROSESAN TRANSAKSI
Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui : (1) pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern, dan (2) menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan.
Kerangka Pemrosesan Transaksi
A. Jaringan Kerja Keseluruhan Perusahaan
Pemrosesan transaksi terjadi selaras dengan operasi perusahaan. Perangkat gabungan sistem-sistem pemrosesan transaksi serupa dengan jaringan kerja yang kompleks dari operasi-operasi fisik, proses kertas kerja dan arus data/informasi yang saling bergantung.
B. Sistem Informasi Fungsional
Sistem operasional dan organisasi perusahaan pada umumnya dibagi berdasarkan fungsi. Untuk memungkinkan pengendalian yang efektif dan efisien atas operasi dan koordinasi kegiatan-kegiatan manajerial. Sistem informasinya haruslah dibagi menurut fungsi-fungsi yang sama. Macam-macam subsistem informasi fungsional pada tiap-tiap industri berbeda-beda. Bahkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama juga berbeda. Setiap subsistem informasi fungsional berkaitan erat dengan penyediaan pengendalian yang ketat terhadap satu atau beberapa sistem pemrosesan transaksi. Hal yang sama pentingnya adalah hubungan yang ada pada setiap subsistem informasi fungsional diantara tingkat operasional dan tingkat manajerial. Subsistem informasi fungsional membantu arus informasi transaksi kepada manajer-manajer fungsional.
Komponen-Komponen Pemrosesan Transaksi
Pemrosesan transaksi terjadi dalam suatu proses. Proses ini yang dikenal sebagai siklus akunting. Siklus akunting membutuhkan beragam komponen pembangun. Komponen-komponen ini meliputi dokumen sumber, jurnal dan register, lejer dan arsip (file) laporan dan keluaran-keluaran lain, bagan rekening dan kode-kode lain, rangkaian audit, metode dan alat-alat pemrosesan, serta pengendalian.
A. Dokumen Sumber
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :
a. Memicu meng-otorisasi operasi fisik
Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada pelanggan.
b. Memantau arus fisik
Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
c. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil
Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah diperiksa kebenarannya.
d. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data
Sebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan.
e. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran
Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan dan ikhtiar penjualan.