Konsep Dasar Sistem Pemrosesan Transaksi
INPUT
Sistem
pemrosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai peranan penting
dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari sumber– sumber
baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan
mentransformasikannya kedalam database.
Transaction Processing System (TPS)
adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji
dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi
operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan
data ke sistem komkputer secara manual. Sistem pemrosesan transaksi sangat
penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang melayani level operasional
dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi sistem-sistem
yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis
dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh
suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
PROSES
Peranan Sistem Pemrosesan Transaksi
terhadap Online Banking
Proses transaksi online, atau OLTP ,
merujuk pada sistem yang memfasilitasi dan mengatur aplikasi berorientasi pada
transaksi, biasanya untuk entri data dan media proses transaksi. Istilah ini
terkadang dwimakna; beberapa memahami sebuah “transaksi” dalam konteks komputer
atau database transaksi, sementara yang lain dalam menentukan persyaratan
bisnis atau transaksi komersial. OLTP juga telah digunakan untuk merujuk kepada
proses di mana sistem untuk segera merespon permintaan pengguna.
ATM untuk
sebuah bank adalah contoh dari sebuah proses transaksi aplikasi
komersial. Termasuk aplikasi perbankan elektronik, pemrosesan order, karyawan,
sistem e-commerce, dan eTrading.
Salah satu pemrosesan transaksi dengan
sistem online adalah SMS-Banking yang tidak lain merupakan bentuk perwujudan
pertama kali dari Mobile Banking (m-banking) dengan didasari prinsip Internet
Banking, yakni merupakan salah satu bentuk electronic channel yang memungkinkan
nasabah mengakses bank serta melakukan transaksi perbankan dalam hitungan menit
kapanpun waktunya dan dimanapun tempatnya dengan mengunakan perangkat telepon
seluler yang dimiliki seperti halnya melakukan transaksi di anjungan tunai mandiri
(ATM), namun tanpa layanan tansaksi penarikan uang tunai.
OUTPUT
Terdapat beberapa pilihan untuk dapat
melakukan transaksi melalui SMS-Banking yang disesuaikan dengan kemampuan
perangkat telepon seluler maupun SIM-Card yang digunakan nasabah, diantaranya
adalah:
1. Lewat SMS biasa, transaksi dilakukan
melalui pesan SMS dengan kode tertentu ke nomor khusus yang telah disediakan
oleh bank.
2. Lewat menu SIM Toolkit, yakni menu
sudah terimplementasi pada suatu SIM-Card, misalnya: Satelindo@cces, M3Acces,
Life in hand (Pro-XL), Navigator64 (Telkomsel),
3. Lewat aplikasi Java, perangkat
telepon seluler nasabah harus berteknologi Java dan terlebih dahulu harus
menginstal aplikasinya yang disediakan oleh bank bertalian. Pengiriman
transaksi dilakukan melalui SMS namun tidak lagi diharuskan mengirim kode-kode
tertentu.
Dari ketiga cara tersebut di atas, hanya
cara pertama yang paling fleksibel dan bisa digunakan oleh semua perangkat
telepon seluler dan SIM-Card. SMS-Banking mulai ramai dipergunakan di Indonesia
sejak tahun 2001 seiring dengan berkembang pemikiran para pengelola bank untuk
memanjakan para nasabah sehingga menawarkan berbagai upaya untuk mempermudah
nasabah melakukan transaksi, diantaranya adalah menawarkan layanan yang dapat
melakukan transaksi perbankan tanpa perlu menggeser posisi dan hanya dengan
memanfaatkan perangkat telepon seluler yang telah dimiliki.