Nama: M.ROZAN KHAZIMI
Kelas : 2P52
N.I.M: 13.230.0112
Tujuan
Penjadwalan produksi batik antara lain :
1.
Meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu tunggu sehingga total
waktu proses berkurang dan produktivitas dapat meningkat.
2. Mengurangi
persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan yang menunggu
dalam antrian ketika sumber daya masih mengerjakan tugas yang lain.
3. Mengurangi
beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu penyelesaian sehingga
akan meminimasi biaya keterlambatan.
4. Membantu
pengambilan keputusan mengenai perencanaan pabrik dan jenis kapasitas yang dibutuhkan
sehingga penambahan biaya yang mahal dapat dihindari.
Perencanaan
Kebutuhan Bahan Baku Batik:
Kain
Bahan baku yang paling tepat
untuk membuat kain batik adalah:
·
Kapas
·
Sutera
·
Rayon
·
dan lain-lain.
Meskipun demikian, pada jaman
sekarang proses membuat kain batik dapat dilakukan di atas kain berbahan serat
tiruan. Penggunaan katun, yaitu kain yang terbuat dari benang kapas, sebagai
bahan utama kain batik, mulai diguna-kan sekitar abad 17. Pada masa berikutnya digunakanlah mori (sebutan umum
dunia batik untuk kain putih sebagai bahan baku membuat kain batik).
Selain mori sebagai
bahan baku, pembuatan kain batik juga menggunakan bahan pembantu berupa malam
atau lilin batik sebagai bahan perintang dan pewarna. Malam atau lilin batik
sebagai bahan perintang dalam proses pembatikan digunakan untuk menutup hiasan
sehingga membebaskannya dari bahan pewarna ketika dilakukan proses
pencelupan.
Lilin batik merupakan campuran dari beberapa macam
bahan, antara lain:
·
Parafin
·
Kote (lilin lebah)
·
Gondorukem
·
Damar “mata kucing”
·
Microwax
·
Lilin gladhangan
(lilin bekas)
·
Minyak kelapa atau
lemak hewan.
catatan : Kecuali microwax, semua bahan tersebut dapat
diperoleh di dalam negeri.
Warna
Bahan pewarna pada proses
pewarnaan bisa terbuat dari bahan alami (nabati) dan pewarna buatan
(kimia).
Zat pewarna alami dapat berasal
dari :
·
Daun
·
Kulit kayu
·
Pokok kayu
·
Akar pohon atau
umbi.
Contoh pewarna nabati
adalah:
·
Daun nila untuk pewarna
biru atau biru-hitam
·
Akar pohon mengkudu
untuk warna merah
·
Kayu tegeran atau
kunyit untuk warna kuning
·
Kulit kayu tingi
untuk warna merah-coklat
·
Kayu soga untuk warna
coklat.
Semua bahan pewarna alami dapat
diperoleh di dalam negeri, sedangkan zat pewarna buatan sampai saat ini masih
didatangkan dari luar negeri, antara lain dari Jerman (Hoechst), Inggris (ICI),
Swiss (CIBA), Perancis (Francolor), Amerika (Du Point), dan Italy (ACNA).
Penentuan kapasitas produksi kapasitas produksi
menjadi sangat penting bagi perusahaan dalam rangka mengukur tingkat kemampuan
dalam memproduksi sejumlah unit. Ini dapat dijadikan dasar bagi perusahaaan
untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam kesanggupan menerima pasanan. 12
Dalam menyelesaikan produksi, perusahaan harus menetapkan waktu yang dicapai
untuk menyelesaikan proses produksi tersebut. Setelah paneliti mengadakan penelitian,
diperoleh bahwa untuk menyelesaikan 634 potong pakaian batik motif kembang api.
Perusahaan menetepkan waktu 14 hari. Selama ini perusahaan menetepkan 6 hari
kerja bagi karyawan dalam 1 minggu dengan 8 jam 45 menit jam karja (8 jam kerja
dan 45 menit istirahat) selama sehari. Waktu lembur kerja disesuaikan dengan jumlah
pesanan yang diterima oleh perusahaan.
Berbagai Macam
Teknik Membatik:
Ada beberapa teknik membatik berdasarkan penggunaan
alat :
membatik dengan canting
tulis
1.
Teknik Canting Tulis, adadlah teknik membatik dengan
menggunakan alat yang disebut canting. Canting terbuat dari tembaga ringan yang
berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujngnya. Canting berfungsi untuk
menorehkan cairan malam / lilin pada pola. Saat kain dimasukkan ke dalam
larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik
dengan canting tulis sepeti ini disebut teknik membatik traisional (.)
hasil dari batik celup
yang dituangkan dalam busana kaos
2. Teknik Celup Ikat,
merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat sebagian kain,
kemudian kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Bagian kaian yang diikat
atau ditutup lilin tidak akan terkena bahan pewarna. Setelah diangkat dari
larutan pewarna kemudian ikatan dibuka maka bagian yang diikat tidak
berwarna. Bagian tersebut tetap berwarna putih. Motif inilah yang disebut motif
dalam bentuk negatif atau klise (.)
membuat batik dengan
teknik cap
3.
Teknik Printing atau cap merupakan cara pembuatan motif batik menggunakan
canting cap. Canting cap merupakan kepingan logam atau pelat berisi gambar
yanng agak menonjol. Permukaan ccanting cacp yang menonjol dicelupkan ke dalam
cairan malam (lilin batik). Selanjutnya canting cap dicapkan pada kain /mori.
Canting cap akan meninggalkan motif. Motif inilah yanng disebut klise. Canting cap membuat
proses pemalaman lebih cepat. Oleh karena itu, teknik printing dapat
menghasilkan kain batik yang lebih benyak dalam waktu yang lebih singkat (.)
membuat batik dengan teknik Coletan
4. Teknik Colet,
yaitu motif batik yang dihasilkan dengan teknik colet tidak berupa klise.
Teknik colet disebut juga teknik lukis, yaitu cara mewarnai pola batik
dengan mengoleskan cat atau pewarna pada kain jenis tertentu pada pola
batik dengan alat khusus atau dengan kuas (.)
PRODUKTIVITAS TENAGA
KERJA
A.Jumlah karyawan yang
dipekerjakan oleh PT. Mutiara Batik sebanyak 243 orang karyawan yang
masing-masing dibagi kedalam 14 bagian, yaitu :
1) Line 1 : 30 orang
2) Line 2 : 37 orang
3) Line 3 : 33 orang
4) Line 4 : 33 orang
5) Sample : 14 orang
6) Pola : 4 orang
7) Cutting : 7 orang
8) QC : 16 orang
9) Finishing : 25 orang
10) Progres : 3 orang
11) Warehouse : 4 orang
12) Satpam : 5 orang
13) Umum : 5 orang
14) Staff : 17 orang
B. Sistem perekrutan
dan pemberhentian karyawan Perekrutan karyawan baru pada Mutiara Batik garment dilakukan
dengan menjalankan kebijakan antara lain :
1) Memberitahukan kepada karyawan apabila ada famili /
teman yang mempunyai minat untuk bekerja.
2) Pelamar datang sendiri Hal ini merupakan sumber
tenaga kerja yang baik dan
mudah karena perusahaan tidak perlu mencari calon karyawan.
Pemutusan hubungan kerja di Mutiara Batik dapat terjadi apabila terdapat alasan
yang tepat, yang mengharuskan pemutusan hubungan kerja dilaksanakan 4 berdasarkan
pada peraturan pemerintah yang berlaku dengan tidak merugikan karyawan yang
diberhentikan.
Pemutusan hubungan kerja dilakukan apabila :
a). Usia pekerja sudah lanjut sehingga tidak dapat melakukan
pekerjaan.
b). Cacat.
c). Meninggal dunia.
d). Mengundurkan diri.
C. Waktu kerja:
Hari kerja : Senin-Sabtu
Hari libur : Minggu dan hari-hari besar lainnya.
Jam kerja : 07.15 – 16.00 WIB
Istirahat : 11.30 – 12.15 WIB
Lembur : Tidak pasti
D. Sistem pengupahan
karyawan
Pengupahan adalah suatu bentuk pemberian upah / gaji yang
berbentuk uang yang diberikan atas hasil kerja karyawan. Demikian juga pada
perusahaan ini sistem pemberian upah diberikan berdasarkan upah bulanan. Upah /
gaji yang diberikan oleh perusahaan setiap akhir bulan.
Persiapan alat /
mesin:
Mempersiapkan alat yang digunakan untuk proses cutting
dan mesin
jahit yang akan digunakan untuk proses sewing.