Senin, 31 Maret 2014

DWI RESTU A 13.230.0100

Subsistem Model Sistem Informasi Keuangan
Subsistem input
Ada tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem
audit internal dan subsistem intelegeni keuangan.
1. Subsistem pemrosesan data
Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan lingkungan. Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan dan account payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagaidasar untuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek operasi perusahaan, sebagai contoh II menggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun atau merevisi standar penampilan. Data lengkungan memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelanggan dan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model matematis untuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer akan memasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historis yang menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok.
Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen.
Data akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
i. Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.
ii. catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa).
iii. SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem informasi fungsional.

DASAR PEMROSESAN DATA
Kita telah mengetahui sejumlah dasar pemrosesan data, disini kita akan melanjutkan pembahasan dan meninjau lebih singkat lagi.
Sinonim dengan Accounting.Dalam pandangan kita sistem pemrosesan data adalah sama dengan sistem accounting.
Tujuan Pemrosesan Data. Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-ti-date.
Aplikasi yang Dibutuhkan. Perusahaan tidak memutuskan apakah mengimplementasikan sistem pemrosesan data atau tidak, sistem tersebut dikehendaki oleh elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham, masyarakat kuangan dan pemerintah.
Tugas Pokok. Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok yaitu pemgumpulan data, pengubahan data penyimpanan data dan pembuatan dokumen.
Sifat Pemrosesan Data. Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai fokus histori dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
Subsistem Pemrosesan Data. Subsistem dari sistem distribusi, menampilkan contoh yang tepat mengenai bagaimana subitem utama dipadukan melalui arus data. Subsistem penggajian melengkapi delapan subsistem dari sistem distribusi untuk membentuk inti pemrosesan data bagi berbagai jenis organisasi.

DATA ACCOUNTING
Data acounting memberikan record mengenai segala kepentingan meneter yang terjadi dipersahaan. Sebuah record dibuat dari sebuah transaksi, yang menjelaskan fakta yang penting yaitu apa yang telah terjadi, kapan kejadiannya, siapa yang terlibat dan (dalam berbagai kasus) berapa jumlah uang yang terlibat. Data ini dianalisis dengan berbagai cara, yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informsi manajemen.

SISTEM BIAYA
Sebagian besar data accounting digunakan secara internal didalam departemen accounting oleh sistem biaya. Sistem biaya, sepertia arti dari namanya, menentukan biaya operasi perusahaan. Ketika kita mempelajari subsistem harga dari sistem informasi pemasaran, kita mengetahui bahwa ada banyak perusahaan yang mengikuti atau menganut strategi harga berdasarkan biaya. Perusahan tersebut mengidentifikasi biaya yang diperlukan untuk produk dan kemudian menambahkan harga tertntu. Maka biaya aka akurat bila strategi tersebut dapa efektif.
Sistem biaya bertanggung jawab atas fungsi keuangan namun ia juga mempengaruhi bidang fungsional yang lain. Penmpilan fungsi manufaktur biasanya didasarkan pada pembiayaan produksi, inilah kenapa kita menyertakan subsistem biaya dala sistem informasi manufakut. Penampilan fungsi pemasaran juga tergantung pada suistem biaya, jika produk terlalu tinggi harganya maka ia tidak akan terjual. Yang paling penting penampilan perusahaan sangat tergantung pada sistem biaya .
2. Subsistem audit internal
Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan. Dan ia biasanya memberikan laporan kepada CEO atau eksekutif puncak lain.

 INFORMASI MASYARAKAT KEUANGAN
Aktivitas intelegensi keuangan perusahaan yang berkembang paling baik adalah aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Ada dua sebab mengenai telah dibangunnya arus informasi ini. Pertama, sebagian informasi bersifat formal, yaitu berada dalam bentuk bahan tercetak dan database yang berisi informasi ekonomi dan lingkungan. Kedua, manajemen puncak mengetahui pentingnya lingkungan ekonomi dalam mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini ingin tetap menggunakannya.
PROSES PENGANGGARAN
Proses penyusunan anggaran terdiri atas sejumlah keputusan semi terstruktur. Selain sangat dibutuhkan ukungan data dalam bentuk record accounting historis, juga diperlukan berbagi pertimbangan.
Ada tiga pendekatn atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaan dalam menyusun anggarannya yaitu top-down, bottom-up, dan partisipatif.
a) Pendekatan top-down.
Bila dilakukan top-down, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat dibawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengnai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.
b) Pendekatan bottom-up.
Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbernya.
c) Pendekatan partisipatif.
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling umum yang dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negosiasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapat kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kebutuhan jangka pendek bagi manajer tingkat bawah. Gambar 2.4 menunjukkan proses penyusunan anggaran partisipatif. Nomor dalam paragraf di bawah ini sesuai dengan nomor yang ada dalam gambar. Contoh ini berasumsi bahwa perusahaan menggunakan pemodelan matematis maksimal.
1. Point awalnya adalah ramalan penjualan yang dibuat oleh bagian pemasaran. Model peramalan berdasarkan pada proyeksinya mengenai input yang berasal dari manajer pemasaran tingkat bawah, yang dikombinasikan dengan pertimbangan yang berasal dari eksekutif pemasaran.
2. Manajemen puncak memeriksa ramalan dan membuat keputusan yang didasarkan pada evaluasi subyektif dan input yang lain.
3. Data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan ke dalam model perencanaan sumber, yang mengubah tujuan penjualan menjadi keperluan sumber untuk tiap bidang fungsional. Sebagai contoh, jika perusahaan ingin menjual 230.000 unit pada tahun depan, maka harus dipekerjakan delapan tenaga penjual baru, harus dibeli sebuah drill press baru, harus ditambahkan lagi dua tenaga accounting baru, dan harus diinstal sebuah disk drive tambahan. Modem MRP yang kita bahas pada Bab 2 dapat menjadi bagian dari model perencanaan sumber ini yaitu untuk memproyeksikan keperluan bahan.



Contoh input output sistem audit keuangan


Permanen
Perubahan Sementara
Posisi:
Junior clerk
Job grade sekarang:
Departemen:
DPC
Nama petugas:
Edi
Dibuat oleh:
Heru
Diusulkan job grade:
Disetujui oleh:
Disetujui oleh:
Tugas Pokok:

1. Backup server & cartridge;
2. Proses Akhir Hari;
3. Proses akhir bulan;
4. Buka/tutup sistem tabungan, giro, dan deposito;
5. Monitor on line; dan
6. Install aplikasi baru dari kantor pusat.

Tanggung jawab utama/tugas

1. Backup server untuk menghindari risiko akibat kerusakan main server;
2. Proses akhir hari, cek saldo, otorisasi, posting GL, print daftar OD, daftar saldo.


.


tugas hari agung ARI ZAKARIYA AHMAD


PROPOSAL RENCANA USAHA
Mutiara Batik
(Melestarikan Batik Indonesia)

1.     Ringkasan Pelaksanaan Usaha

      Batik merupakan salah satu karya Indonesia dari warisan nenek moyang Indonesia. Mutiara Batik merupakan nama atau lambang dari hasil produksi batik yang akan dipasarkan. Dimana Mutiara Batik mempunyai ciri khas tersendiri disetiap designnya.Mutiara disini dimaksudkan seperti batik didalam kerang, yang terlindungi dari apapun dan terdapat kecantikan atau keindahan dari dalam kerang tersebut (kerang tersebut diibaratkan sebagai Indonesia). Usaha ini saya buat didasari oleh kecintaan saya terhadap batik Indonesia dan saya ingin terus membudidayakan batik Indonesia.Batik yang diproduksi merupakan batik yang bermanfaat dan bernilai jual tinggi. Macam-macam batik yang diproduksi antara lain seperti baju mode on, baju tradisional, tas, dan dompet.Usaha ini dijalankan oleh pemilik usaha dan dibantu oleh 2 orang teman designernya serta beberapa karyawan yang bekerja di rumah produksi. Macam-macam batik yang diproduksi akan dipasarkan di pusat perbelanjaan dan lokasi –lokasi strategis lainnya.Dalam pembuatan usaha ini, tentunya memerlukan banyak biaya,seperti bahan produksi dan lain sebagainya.

2.     Deskripsi Usaha

a.     Visi dan Misi
Visi    :
·        Menumbuhkan rasa kecintaan terhadap batik khususnya kepada warga  Indonesia.
Misi :
·        Menjadikan warga Indonesia tetap mencintai batik Indonesia
·         Melestarikan batik Indonesia
·        Menghasilkan karya batik yang berdaya jual tinggi.
b. Tujuan
·        Terjadinya warga Indonesia yang mencintai batik Indonesia
·        Terciptanya karya batik yang bernilai jual tinggi.

3.     Produk dan Pelayanan Yang Akan Disajikan

  Produk yang akan dihasilkan hanya berupa barang. Seperti bajumode on, baju tradisional, tas dan dompet.
4.     Analisis Industri

   Disekitar lokasi rumah produksi cukup mendukung usaha ini. Untukmembangun usaha ini, tentunya harus ada izin usaha dari pemerintahsetempat. Usaha ini termasuk usaha yang sederhana.
Proposal Rencana Usaha 2011
5.     Analisis Pasar

   Lokasi yang sangat strategis biasanya di tempat-tempat yang ramai.Produ yang dihasilkan tentunya harus menyesuaikan dengankebutuhan pelanggan sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.Produk yang dihasilkan tiap 3 bulannya akan didistribusikan ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Produk tersebut akan terjual sekitar 75 %dari total produk yang ada.

6.     Strategi Pemasaran

    Lokasi pemasaran yang strategis ditempatkan di pusat perbelanjaan,pusat Mutiara Batik, dan lokasi lainnya.

7.     Pengelolaan

     Semua orang yang bekerja pada Mutiara Batik memiliki peran dalamkelangsungan usaha ini. Designernya misalnya, tugasnya mendesignbarang-barang yang akan diproduksi. Kebanyakan tugasnya,membantu menyelesaikan pekerjaan dari designer sedangkan pemilikusaha yaitu pemilik usaha itu sendiri.

8.     Operasi Usaha

    Dalam usaha ini, bahan-bahan utama diambil dari kota solo asli laludidesign oleh designer dan diproduksi melalui sebuah rumahproduksi. Setiap pegawainya tentunya mempunyai kebutuhan yangharus dipenuhi oleh perusahaan, seperti jaminan kesejahteraan, jaminan keselamatan kerja, jaminan kesehatan dan lain-lain.
   Sebelum bahan-bahan utama diproduksi, pemilik usaha selalu memeriksanya. Jika ada kekurangan pada bahan utama, maka akanditangani oleh pemilik usaha.
 
 Proposal Ren cana Usaha 2011





9.     Proyek KeuanganPemasukkan

Modal Mandiri                                                 :  Rp. 200.000.000,-
Peminjaman Bank                                            :  Rp. 200.000.000,- +
Total                                                                 :  Rp. 400.000.000,-

Rencana penggunaan dana awal

Pembelian bahan batik                                     : Rp. 100.000.000,-
Pembelian alat-alat menjahit                            : Rp. 150.000.000,-
Penyewaan rumah produksi per tahun             : Rp.  10.000.000,-
Penyewaan lokasi pemasaran 1 tempat/tahun  : Rp.  10.000.000,- +
Total                                                                 : Rp. 270.000.000,-

Proyeksi keuntungan per tahun

1. Penjualan baju mode on                               : Rp. 108.000.000,-
2. Peenjualan baju tradisional                          : Rp. 82.000.000,-
3. Penjualan Tas                                               : Rp. 65.000.000,-
4. Penjualan Dompet                                        : Rp. 45.000.000,-  +
Total                                                                 : Rp. 300.000.000
Total Keuntungan                                             : Rp. 30.000.000,-
Sisa Dana                                                          : Rp. 130.000.000,- +
Total Pemasukan                                              : Rp. 160.000.000,-
Jadi, keuntungan yang diperoleh per tahun sebesar Rp. 160.000.000,-
osal Rencana Usaha 2011















Agar yakin bahwa suatu usaha siap dimulai maka perlu adanya evaluasi pada beberapa aspek sebagai berikut :
1. Evaluasi Ringkasan Pelaksanaan
2. Evaluasi Visi Bisnis
3. Evaluasi Lingkungan Bisnis
4. Evaluasi produk jasa
5. Evaluasi pesaing
6. Evaluasi harga
7. Evaluasi keunggulan pesaing
8. Evaluasi pasar dan pemasaran
9. Evaluasi manajemen dan personal
10. Evaluasi mesin dan peralatan
11. Evaluasi biaya awal
12. Evaluasi pendanaan
13. Evaluasi Break Even Point
14. Evaluasi resiko yang tidak terkontrol
15. Evaluasi kesimpulan data
Cara Membuat Batik
Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :
    • Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
    • Canting sebagai alat pembentuk motif,
    • Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
    • Lilin (malam) yang dicairkan
    • Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
    • Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:
1.     Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
2.     Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
3.     Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
4.     Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
5.     Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
6.     Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
7.     Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
8.     Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
9.     Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
10.                        Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
11.                        Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
12.                        Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.