Jumat, 06 Desember 2013

KOMUNIKASI DATA - RADIO AM (ANNISA RIMADHANI)




MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
RADIO AM

Dosen: Hari Agung B, M.Kom



                        NAMA: ANNISA RIMADHANI
KELAS: 1P52
NIM: 13.230.0113





STMIK WIDYA PRATAMA
JL. PATRIOT NO. 25 PEKALONGAN



KATA PENGANTAR

   Segala puji bagi Allah SWT, karena dengan rahmat, hidaya dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu sebagai salah satu tugas Pengantar Teknologi Informasi di semester satu ini. Makalah yang berjudul “RADIO AM”.
   Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurnah, mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan waktu yang kami miliki. Untuk itu segala pendapat, kritik dan saran yang bersifat konstruktif diharap dapat membantu sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca yang budiman.
    Akhirnya semoga Allah SWT mencatat semua amal yang besar maupun yang kecil dengan ridho dan pahala yang dapat dipetik melainkan buah amal yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT, semoga Allah SWT menerima do’a dan harapan ini. Amin



 Pekalongan,    Desember  2013




PENGERTIAN RADIO AM
Radio penerima AM yaitu radio yang hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar AM. Sehingga jika kita ingin mendengarkan lagu atau informasi dari radio FM, sementara kita hanya mempunyai pemerima radio AM, tentunya tidak bisa. Radio AM  bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
Pembeda
AM
FM
singkatan
amplitude Modulation
Frequency Modulation
Transmisi
Frekuensi adalah konstan, amplitudo bervariasi
Amplitudo konstan, frekuensi bervariasi
ditemukan oleh
Reginald Fessenden
Edwin Howard Armstrong
ditemukan pada tahun
1906
1933
pita frekuensi
Panjang gelombang 153-279 kHz, gelombang Menengah adalah 531-1,611 kHz, gelombang pendek adalah sekitar 2,3-26,1 MHz
87,5-108,0 MHz
digunakan untuk
Terutama radio bicara dan program berita
Radio musik dan radio publik
Stasiun Radio di dunia
16.265 stasiun AM
28.693 stasiun FM





KELEBIHAN RADIO AM
·   Daya jangkauan gelombangnya jauh lebih tinggi daripada FM,  (turun setelah 50km dari stasiun radio)
·   Dirancang bisa untuk jarak jauh, antar kota sampai antar benua
·   Penerimaan sinyal bgus
·   Menggunakan modulasi amplitudo untuk mengirimkan suara

KELEMAHAN RADIO AM
·    Suaranya kurang jernih
·    Bandwith lebih kecil
·    Lebih sederhana dari FM, yang memancarkan sinyal dengan memvariasikan frekuensi sinyal
·    Biaya lebih murah dari FM
·    Sinyal  AM terganggu oleh  gedung  tinggi dan cuaca
·    Mutu penerimaan tergantung cuaca
·    Mutu suara  dibatasi lebar jalur frekwensi, sehingga kurang HiFi
·    Modulasi tidakk trlalu baik, mono, mudah terganggu oleh frekwensi listrik
·    Biasanya siaran pada mono untuk radio talk

KEUNTUNGAN RADIO AM
 Relatif mudah untuk mendeteksi dengan peralatan sederhana, bahkan jika sinyal tidak sangat kuat. Keuntungan lain adalah bahwa ia memiliki bandwidth sempit daripada FM, dan cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan radio FM.

KERUGIAN RADIO AM
Kerugian utama radio AM adalah sinyal dipengaruhi oleh badai listrik dan interferensi frekuensi radio lainnya. Meskipun pemancar radio dapat mengirimkan gelombang suara frekuensi hingga 15 kHz, sebagian besar penerima mampu mereproduksi frekuensi hanya sampai 5kHz atau kurang. Lebar pita FM diciptakan untuk secara khusus mengatasi kelemahan gangguan radio AM.



Amplitudo Modulation (AM)

Suara manusia bukanlah gelombang elektromagnetik, jadi harus diubah (konversi) terlebih dahulu ke dalam sinyal digital. Sedangkan sinyal digital itu hanya dapat ditransmisikan dengan teknik modulasi. Dalam saluran AM ini, teknik yang digunakan adalah ASK (Amplitudo Shift Keying). Representasi bit 0 dan 1 dibedakan atas besarnya simpangan gelombang (amplitudo) yang memiliki kelemahan  antara lain :
  Dapat terganggu oleh gangguan atmosfer : jika ada hujan, badai, atau angin sedikit kencang  siarannya tidak terdengar di radio anda.
  Bandwidth yang sempit juga membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan :
Jika bandwidt koneksi internet  kecil, pasti halaman situs yang  dibuka akan lambat. Sama seperti halnya dengan suara radio, pasti akan terdengar seperti diperlambat seperti  suara kaset kusut.

MODULASI AM
Dari banyak teknik modulasi, AM dan FM adalah modulasi yang banyak diterapkan pada radio siaran karena tekniknya relatif lebih mudah dibandingkan dengan teknik-teknik lain. Sehingga  rangkaian pemancar dan penerima radionya lebih sederhana dan mudah dibuat.
Di pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan. Frekuensi gelombang carrier-nya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antena.
Dalam perjalanannya mencapai penerima, gelombang akan mengalami redaman (fading) oleh udara, mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Gangguan-gangguan itu umumnya berupa variasi amplitudo sehingga mau tidak mau akan memengaruhi amplitudo gelombang yang terkirim.
Akibatnya, informasi yang terkirim pun akan berubah dan  mutu informasi yang diterima jelas berkurang. Efek yang kita rasakan sangat nyata seperti suara merdu Andien yang mendayu akan terdengar serak, aransemen Dewa yang bagus itu jadi terdengar tidak karuan, dan suara Iwan Fals menjadi fals.
Cara mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh redaman, noise, dan interferensi cukup sulit. Pengurangan amplitudo gangguan (yang mempunyai amplitudo lebih kecil), akan berdampak pada pengurangan sinyal asli. Sementara, peningkatan amplitudo sinyal asli juga menyebabkan peningkatan amplitudo gangguan. Dilema itu bisa saja diatasi dengan menggunakan teknik lain yang lebih rumit. Tapi, rangkaian penerima akan menjadi mahal, sementara hasil yang diperoleh belum kualitas Hi Fi dan belum setara dengan harga yang harus dibayar.
Itulah yang menyebabkan banyak stasiun radio siaran bermodulasi AM pindah ke modulasi FM. Konsekuensinya, mereka juga harus pindah frekuensi carrier karena aturan alokasi frekuensi carrier untuk siaran AM berbeda dengan siaran FM. Frekuensi carrier untuk siaran AM terletak di Medium Frequency (300 kHz – 3 MHz/MF), sedangkan frekuensi carrier siaran FM terletak di Very High Frequency (30 MHz – 300 MHz/VHF).

PRINSIP KERJA RADIO AM
    Suatu sistem pesawat penerima yang dikembangkan, yaitu pesawat penerima super heterodyne, dapat dipergunakan baik dalam sistem penerima radio maupun televisi.
Pesawat penerima super heterodyne prinsip bekerjanya sebagai berikut:
  •   Informasi bersama gelombang pembawanya (RF) yang datang pada antena, diseleksi oleh rangkaian penala sampai didapat suatu sinyal RF tertentu yang kemudian dicampur (dikonversikan) dengan satu sinyal RF yang berasal dari osilator yang ada pada pesawat penerima sendiri.
  • Pencampuran kedua sinyal RF tersebut akan menghasilkan suatu sinyal selisih dari kedua sinyal tersebut, yang biasanya disebut sinyal frekuensi menengah (IF).
  • Pada sistem penerima radio AM besar frekuensi menengah (IF) umumnya 455 kHz.
  • Oleh karena frekuensi osilator local bervariasi pada waktu rangkaian penala divariasikan, maka selisih frekuensinya akan konstan sebesar frekuensi menengah tersebut.
Sistem penerima super heterodyne dapat digambarkan dengan blok diagram sebagai berikut:
 
      Gambar 1. Diagram Blok Pesawat Penerima AM

Pesawat penerima radio yang dipelajari sekarang adalah suatu penerima dengan sistem amplitudo modulasi (AM) yang mempunyai daerah frekuensi 520 kHz – 1630 kHz (577 – 184 meter) yang disebut daerah gelombang menengah (medium wave band = MW).

Penalaan untuk mendapatkan frekuensi pada daerah MW dilaksanakan oleh kerja sama antena, RF amplifier, dan osilator lokal. Hasil dari penalaan diberikan ke IF amplifier yang pada alat praktik merupakan bagian terpisah dari penala. Untuk lebih memahami prinsip kerja radio super heterodyne, coba perhatikan diagram blok radio super heterodyne pada gambar blok diagram penerima super heterodyne. Kemudian setelah memahi secara blok diagram, pelajari dengan teliti fungsi setiap bagian, seperti gambar 2 rangkaian Penala dibawah ini:

Sinyal radio masuk melalui antena dan masuk ke blok mixer+oscilator. Oscilator berfungsi membangkitkan sinyal dengan frekuensi 455 kHz lebih tinggi dari pada frekuensi sinyal yang masuk melalui antena.

Gambar 2. Rangkaian Penala
Pencampur (mixer) pada gambar rangkaian disamping menjadi satu dengan sinyal oscilator. Karena sinyal-sinyal itu  berbeda 455 kHz, maka akan membentuk suatu sinyal 455 kHz sebagai hasil selisih dari dua sinyal tersebut.












Sinyal yang telah diubah menjadi 455 kHz tersebut (sinyal IF) kemudian diperkuat oleh penguat IF tingkat pertama (IF1) dan penguat IF tingkat kedua (IF2). Dengan demikian, penguat IF itu hanya akan menguatkan sinyal yang berfungsi 455 kHz.


Gambar 3. Rangkaian Penguat IF

Gambar 3 dapat ditunjukan bagian/komponen AGC. Automatic Gain Control (AGC) berfungsi sebagai pengatur penguatan tegangan (gain) dari penguat IF1 sedemikian rupa, sehingga penguatan ditambah pada sinyal-sinyal masuk yang lemah dikurangi pada sinyal-sinyal masuk yang kuat. Dengan demikian, akan didapatkan suatu penguatan yang konstan untuk sinyal yang berbeda-beda intensitasnya.

Rangkaian detektor,digambarkan seperti gambar 4 rangkaian disamping dengan detektor dioda. Gulungan primer transformator IF (T3) menerima sinyal IF termodulir dari penguat IF terakhir, dan gulungan ini merupakan beban impedansi untuk transistor penguat

Gambar  4. Rangkaian Detektor  
Sinyal IF dalam setiap siklus akan mengalir melalui gulungan sekunder yang   selanjutnya sinyal ini diratakan oleh dioda, karena prinsip kerja diode sebagai komponen perata.

Sinyal audio akan diperoleh karena pada rangkaian detector juga dilengkapi kondenstor filter detector nilainya 0.01-0.05 uF
 
Gambar 5.  Rangkaian Audio Amplifier

Rangkaian audio amplifier pada pesawat ini terdiri atas empat buah penguat (TR D734) sampai dengan TR B698) dan berfungsi memperkuat sinyal informasi hasil dari rangkaian detektor. Kekerasan suara dapat diatur dengan mengubah kedudukan VR 5k yang berfungsi sebagai volume control.

TR C1684 berfungsi sebagai penguat pertama audio amplifier dengan konfigurasi emitter terbumi (common emitter) dan melalui R33k mendapat umpan balik negatif dari output power amplifier. Tujuan umpan balik ini untuk memperlebar band switch sehingga kualitas suara menjadi lebih baik. TR C1684 merupakan penguat tegangan tingkat kedua yang dapat disebut pula sebagai driver amplifier dengan konfigurasi yang sama. Transistor inipun mendapat umpan balik negatif melalui R150k (lihat gambar). Penguatan kedua transistor inipun sudah dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mengeluarkan output yang dapat mengemudikan rangkaian power amplifier. Out-put rangkaian penguat audio amplifier ini diteruskan ke loudspeaker yang merupakan beban dari rangkaian. Sinyal informasi melalui pengatur volume maka sinyal informasi ini dapat diatur besar kecilnya suara.



DAFTAR PUSTAKA
http://logicprobe10.wordpress.com/2010/04/10/am-vs-fm/ http://10112187.blog.unikom.ac.id/media-komunikasi.6cj
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/modulasi-amplitudo-amplitude-modulation-am/
http://nuradioindonesia.blogspot.com/2013/02/cara-kerja-penerima-radio-berdasarkan.html
http://dhammajull.blogspot.com/2011/01/gelombang-elektromagnetik_18.html
http://micr0byt3.wordpress.com/2007/08/28/gelombang-fm-dan-am/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar