MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
RADIO AM
Dosen: Hari Agung B, M.Kom
KELAS: 1P52
NIM: 13.230.0113
STMIK WIDYA PRATAMA
JL. PATRIOT NO. 25 PEKALONGAN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena
dengan rahmat, hidaya dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat selesai dengan
tepat waktu sebagai salah satu tugas Pengantar Teknologi Informasi di semester
satu ini. Makalah yang berjudul “RADIO
AM”.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurnah, mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan waktu yang
kami miliki. Untuk itu segala pendapat, kritik dan saran yang bersifat
konstruktif diharap dapat membantu sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga Allah SWT mencatat semua
amal yang besar maupun yang kecil dengan ridho dan pahala yang dapat dipetik
melainkan buah amal yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT, semoga Allah SWT
menerima do’a dan harapan ini. Amin
Pekalongan, Desember
2013
PENGERTIAN RADIO AM
Radio penerima AM yaitu radio yang
hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar AM. Sehingga jika
kita ingin mendengarkan lagu atau informasi dari radio FM, sementara kita hanya
mempunyai pemerima radio AM, tentunya tidak bisa. Radio AM
bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang
audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi
ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa
dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi
radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal
nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya,
pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan
Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa
tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi
radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode
audion).
Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem
komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah
pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio
disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara
menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan
sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan
meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih
kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone.
Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio
karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak
paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio
amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk
keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara
manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama
dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island
ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk
siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
Pembeda
|
AM
|
FM
|
singkatan
|
amplitude Modulation
|
Frequency Modulation
|
Transmisi
|
Frekuensi adalah konstan, amplitudo bervariasi
|
Amplitudo konstan, frekuensi bervariasi
|
ditemukan oleh
|
Reginald Fessenden
|
Edwin Howard Armstrong
|
ditemukan pada tahun
|
1906
|
1933
|
pita frekuensi
|
Panjang gelombang 153-279 kHz, gelombang Menengah adalah
531-1,611 kHz, gelombang pendek adalah sekitar 2,3-26,1 MHz
|
87,5-108,0 MHz
|
digunakan untuk
|
Terutama radio bicara dan program berita
|
Radio musik dan radio publik
|
Stasiun Radio di dunia
|
16.265 stasiun AM
|
28.693 stasiun FM
|
KELEBIHAN RADIO AM
· Daya jangkauan gelombangnya jauh lebih
tinggi daripada FM, (turun setelah 50km
dari stasiun radio)
· Dirancang bisa untuk
jarak jauh, antar kota sampai antar benua
· Penerimaan sinyal
bgus
· Menggunakan modulasi amplitudo
untuk mengirimkan suara
KELEMAHAN
RADIO AM
· Suaranya kurang jernih
· Bandwith lebih kecil
· Lebih sederhana dari
FM, yang memancarkan sinyal dengan memvariasikan frekuensi sinyal
· Biaya lebih murah
dari FM
· Sinyal AM terganggu oleh gedung tinggi dan cuaca
· Mutu penerimaan tergantung
cuaca
· Mutu suara dibatasi lebar jalur frekwensi, sehingga
kurang HiFi
· Modulasi tidakk
trlalu baik, mono, mudah terganggu oleh frekwensi listrik
· Biasanya siaran pada
mono untuk radio talk
KEUNTUNGAN RADIO AM
Relatif mudah untuk mendeteksi dengan
peralatan sederhana, bahkan jika sinyal tidak sangat kuat. Keuntungan lain
adalah bahwa ia memiliki bandwidth sempit daripada FM, dan cakupan yang lebih
luas dibandingkan dengan radio FM.
KERUGIAN RADIO AM
Kerugian
utama radio AM adalah sinyal dipengaruhi oleh badai listrik dan interferensi frekuensi
radio lainnya. Meskipun pemancar radio dapat mengirimkan gelombang suara
frekuensi hingga 15 kHz, sebagian besar penerima mampu mereproduksi frekuensi
hanya sampai 5kHz atau kurang. Lebar pita FM diciptakan untuk secara khusus
mengatasi kelemahan gangguan radio AM.
Amplitudo Modulation (AM)
Suara
manusia bukanlah gelombang elektromagnetik, jadi harus diubah
(konversi) terlebih dahulu ke dalam sinyal digital. Sedangkan sinyal digital
itu hanya dapat ditransmisikan dengan teknik modulasi. Dalam saluran AM ini,
teknik yang digunakan adalah ASK (Amplitudo Shift Keying). Representasi bit 0
dan 1 dibedakan
atas besarnya simpangan gelombang (amplitudo) yang memiliki kelemahan antara lain :
Dapat terganggu oleh gangguan atmosfer
: jika ada hujan, badai, atau angin sedikit kencang siarannya tidak terdengar di radio anda.
Bandwidth
yang sempit juga membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan :
Jika
bandwidt koneksi internet kecil, pasti
halaman situs yang dibuka akan lambat.
Sama seperti halnya dengan suara radio, pasti akan terdengar seperti
diperlambat seperti suara kaset kusut.
MODULASI AM
Dari
banyak teknik modulasi, AM dan FM adalah modulasi yang banyak diterapkan pada
radio siaran karena tekniknya relatif lebih mudah dibandingkan dengan
teknik-teknik lain. Sehingga rangkaian
pemancar dan penerima radionya lebih sederhana dan mudah dibuat.
Di
pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier akan diubah
seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan. Frekuensi
gelombang carrier-nya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF (Radio
Frequency) Amplifier untuk dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang jauh.
Setelah itu, dipancarkan melalui antena.
Dalam
perjalanannya mencapai penerima, gelombang akan mengalami redaman (fading) oleh
udara, mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau
bentuk-bentuk gangguan lainnya. Gangguan-gangguan itu umumnya berupa variasi
amplitudo sehingga mau tidak mau akan memengaruhi amplitudo gelombang yang
terkirim.
Akibatnya,
informasi yang terkirim pun akan berubah dan
mutu informasi yang diterima jelas berkurang. Efek yang kita rasakan
sangat nyata seperti suara merdu Andien yang mendayu akan terdengar serak,
aransemen Dewa yang bagus itu jadi terdengar tidak karuan, dan suara Iwan Fals
menjadi fals.
Cara
mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh redaman, noise, dan interferensi cukup
sulit. Pengurangan amplitudo gangguan (yang mempunyai amplitudo lebih kecil),
akan berdampak pada pengurangan sinyal asli. Sementara, peningkatan amplitudo
sinyal asli juga menyebabkan peningkatan amplitudo gangguan. Dilema itu bisa
saja diatasi dengan menggunakan teknik lain yang lebih rumit. Tapi, rangkaian
penerima akan menjadi mahal, sementara hasil yang diperoleh belum kualitas Hi
Fi dan belum setara dengan harga yang harus dibayar.
Itulah
yang menyebabkan banyak stasiun radio siaran bermodulasi AM pindah ke modulasi
FM. Konsekuensinya, mereka juga harus pindah frekuensi carrier karena aturan
alokasi frekuensi carrier untuk siaran AM berbeda dengan siaran FM. Frekuensi
carrier untuk siaran AM terletak di Medium Frequency (300 kHz – 3 MHz/MF), sedangkan
frekuensi carrier siaran FM terletak di Very High Frequency (30 MHz – 300
MHz/VHF).
PRINSIP KERJA RADIO AM
Suatu sistem pesawat penerima yang dikembangkan, yaitu pesawat
penerima super heterodyne, dapat dipergunakan baik dalam sistem penerima
radio maupun televisi.
Pesawat penerima super heterodyne
prinsip bekerjanya sebagai berikut:
- Informasi bersama gelombang pembawanya (RF) yang datang pada antena, diseleksi oleh rangkaian penala sampai didapat suatu sinyal RF tertentu yang kemudian dicampur (dikonversikan) dengan satu sinyal RF yang berasal dari osilator yang ada pada pesawat penerima sendiri.
- Pencampuran kedua sinyal RF tersebut akan menghasilkan suatu sinyal selisih dari kedua sinyal tersebut, yang biasanya disebut sinyal frekuensi menengah (IF).
- Pada sistem penerima radio AM besar frekuensi menengah (IF) umumnya 455 kHz.
- Oleh karena frekuensi osilator local bervariasi pada waktu rangkaian penala divariasikan, maka selisih frekuensinya akan konstan sebesar frekuensi menengah tersebut.
Sistem penerima super heterodyne
dapat digambarkan dengan blok diagram sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram Blok Pesawat Penerima AM
Pesawat penerima radio yang dipelajari sekarang adalah suatu penerima
dengan sistem amplitudo modulasi (AM) yang mempunyai daerah frekuensi 520 kHz –
1630 kHz (577 – 184 meter) yang disebut daerah gelombang menengah (medium
wave band = MW).
Penalaan untuk mendapatkan frekuensi pada daerah MW dilaksanakan oleh kerja
sama antena, RF amplifier, dan osilator lokal. Hasil dari penalaan diberikan ke
IF amplifier yang pada alat praktik merupakan bagian terpisah dari penala.
Untuk lebih memahami prinsip kerja radio super heterodyne, coba
perhatikan diagram blok radio super heterodyne pada gambar blok diagram
penerima super heterodyne. Kemudian setelah memahi secara blok diagram,
pelajari dengan teliti fungsi setiap bagian, seperti gambar 2 rangkaian Penala
dibawah ini:
Sinyal radio masuk melalui antena dan masuk ke blok mixer+oscilator.
Oscilator berfungsi membangkitkan sinyal dengan frekuensi 455 kHz lebih tinggi
dari pada frekuensi sinyal yang masuk melalui antena.
Gambar 2. Rangkaian Penala
Pencampur (mixer)
pada gambar rangkaian disamping menjadi satu dengan sinyal oscilator.
Karena sinyal-sinyal itu berbeda 455 kHz, maka akan membentuk suatu
sinyal 455 kHz sebagai hasil selisih dari dua sinyal tersebut.
Sinyal yang telah diubah menjadi 455
kHz tersebut (sinyal IF) kemudian diperkuat oleh penguat IF tingkat
pertama (IF1) dan penguat IF tingkat kedua (IF2). Dengan demikian, penguat IF
itu hanya akan menguatkan sinyal yang berfungsi 455 kHz.
Gambar 3. Rangkaian Penguat IF
Gambar 3 dapat ditunjukan bagian/komponen AGC. Automatic Gain Control
(AGC) berfungsi sebagai pengatur penguatan tegangan (gain) dari penguat
IF1 sedemikian rupa, sehingga penguatan ditambah pada sinyal-sinyal masuk yang
lemah dikurangi pada sinyal-sinyal masuk yang kuat. Dengan demikian, akan
didapatkan suatu penguatan yang konstan untuk sinyal yang berbeda-beda
intensitasnya.
Rangkaian detektor,digambarkan
seperti gambar 4 rangkaian disamping dengan detektor dioda. Gulungan primer
transformator IF (T3) menerima sinyal IF termodulir dari penguat IF terakhir,
dan gulungan ini merupakan beban impedansi untuk transistor penguat
Gambar 4. Rangkaian Detektor
Sinyal IF dalam setiap siklus akan
mengalir melalui gulungan sekunder yang selanjutnya sinyal ini
diratakan oleh dioda, karena prinsip kerja diode sebagai komponen perata.
Sinyal audio akan diperoleh karena pada
rangkaian detector juga dilengkapi kondenstor filter detector nilainya
0.01-0.05 uF
Gambar 5.
Rangkaian Audio Amplifier
Rangkaian audio amplifier pada pesawat ini terdiri atas empat buah
penguat (TR D734) sampai dengan TR B698) dan berfungsi memperkuat sinyal
informasi hasil dari rangkaian detektor. Kekerasan suara dapat diatur dengan
mengubah kedudukan VR 5k yang berfungsi sebagai volume control.
TR C1684 berfungsi sebagai penguat pertama audio amplifier dengan
konfigurasi emitter terbumi (common emitter) dan melalui R33k mendapat
umpan balik negatif dari output power amplifier. Tujuan umpan balik ini
untuk memperlebar band switch sehingga kualitas suara menjadi lebih
baik. TR C1684 merupakan penguat tegangan tingkat kedua yang dapat disebut pula
sebagai driver amplifier dengan konfigurasi yang sama. Transistor inipun
mendapat umpan balik negatif melalui R150k (lihat gambar). Penguatan kedua
transistor inipun sudah dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mengeluarkan
output yang dapat mengemudikan rangkaian power amplifier. Out-put
rangkaian penguat audio amplifier ini diteruskan ke loudspeaker yang
merupakan beban dari rangkaian. Sinyal informasi melalui pengatur volume maka
sinyal informasi ini dapat diatur besar kecilnya suara.
DAFTAR PUSTAKA
http://logicprobe10.wordpress.com/2010/04/10/am-vs-fm/
http://10112187.blog.unikom.ac.id/media-komunikasi.6cj
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/modulasi-amplitudo-amplitude-modulation-am/
http://nuradioindonesia.blogspot.com/2013/02/cara-kerja-penerima-radio-berdasarkan.html
http://dhammajull.blogspot.com/2011/01/gelombang-elektromagnetik_18.html
http://micr0byt3.wordpress.com/2007/08/28/gelombang-fm-dan-am/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar