Nama: AGUS MARYMAR
Kelas : 2P52
N.I.M: 13.230.0119
Kelas : 2P52
N.I.M: 13.230.0119
Pemeliharaan
Baju Batik:
·
Saat
mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di
pasaran.
·
Atau, cuci kain batik dengan shampo rambut.
Sebelumnya, larutkan shampo di air sampai tak ada
bagian yang mengental. Lalu, celupkan kain batik.
·
Mencuci
batik juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang
sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem
sampai mengeluarkan busa, lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci
batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak
kain.
·
Saat
mencuci batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu
kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya
terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk.
Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang
kotor tadi.
·
Sebaiknya,
jangan mencuci batik dengan mesin cuci.
·
Saat
akan menjemurnya, batik yang basah tak perlu diperas. Dan jangan menjemurnya
langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau
diangin-anginkan hingga kering.
·
Saat
menjemurnya, tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat
kembali ke posisi semula.
·
Jika
sudah dijemur, hindari menyetrika batik secara langsung. Jika batik tampak
sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai
alas kain di atasnya, baru diseterika.
·
Bila
Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik tulis, jangan
semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan
koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas koran.
·
Jangan
semprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain
batik, terutama batik sutera dengan pewarna alami.
·
Simpan
batik kesayangan Anda dalam plastik agar tak dimakan
ngengat. Saat disimpan dalam lemari jangan diberi kapur barus, karena zat padat
ini sangat keras dan bisa merusak batik.
·
Cara
lain agar batik tak dimakan ngengat, beri sedikit merica
yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik. Atau, letakkan akar wangi
yang sudah dua kali melalu proses pencelupan dalam air panas dan dijemur hingga
kering.
·
Sejarah
pembatikan di Indonesia berkait erat dengan
perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa.
Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa
kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo
dan Yogyakarta.
·
Jadi
kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal
sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan
raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik
rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang
dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap
dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun
kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di
Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan
ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.
·
Kesenian
batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk
pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman
dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya
untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari
pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh
mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
·
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya
meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu
senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton,
kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan
kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
·
Sedang
bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia
yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan
bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar