NIM : 13.230.0135
SISTEM INFORMASI SDM
SUBSISTEM RISET SDM
PROSES PENERIMAAN KARYAWAN PT. PERSADA
(KOPINDOSAT)
YOGYAKARTA
Riset
Sumber daya Manusia
secara umum riset dijalankan dengan tujuan menghasilkan informasi, informasi ini dibutuhkan untuk para manajer,pengertian/defenisi riset SDM adalah semua kegiatan yang melibatkan proses perencanaan, pengumpulan, penganalisaan, dan pelaporan informasi, dengan tujuan memperbaiki pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pengidentifikasian, pemecahan masalah dan penentuan peluang dalam SDM.
ada beberapa point utama yang termuat dalam pengertian riset SDM, yaitu
secara umum riset dijalankan dengan tujuan menghasilkan informasi, informasi ini dibutuhkan untuk para manajer,pengertian/defenisi riset SDM adalah semua kegiatan yang melibatkan proses perencanaan, pengumpulan, penganalisaan, dan pelaporan informasi, dengan tujuan memperbaiki pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pengidentifikasian, pemecahan masalah dan penentuan peluang dalam SDM.
ada beberapa point utama yang termuat dalam pengertian riset SDM, yaitu
- terdiri atas bebrapa tahap, merupakan suatu proses
- hasil akhir berupa informasi,
- ditujukan untk membantu pengambilan keputusan manejemen SDM
Riset
SDM diharapkan memberikan informasi berkualitas sebagai kompas atau alat bantu
pengambilan keputusan. informasi dikatakan berkualitas jika memenuhi kriteria
relevan, akurat, realibel, valid dan aktual yang berguna bagi manajemen.
- Relevan berarti informasi yang disediakan berhubungan dengan masalah riset SDM.
- Akurat menunjukkan tingkat ketepatan informasi yang diberikan
- Realibel berarti informasi tersebut dapat dipercaya kebenarannya
- Valid menunjukkan informasi tersebut memiliki kekonsistenan.
- aktual artinya informasi masih baru atau tidak ketinggalan zaman, sehingga masih sesuai dengan konteks waktu saat keputusan akan dibuat.
Tahap-Tahap
Riset SDM
Untuk menyediakan informasi yang realibel, Riset SDM menggunakan metode yang sistematis dan objektif artinya dalam Riset SDM diterapkan beberapa tahap yang merupakan kesatuan logis, sehingga hasilnya dapat diterima oleh semua pihak secara objektif. Penggunaan tahap-tahap dalam riset SDM diperlukan untuk menjamin informasi yang dihasilkan benar-benar berkualifikasi, akan tetapi tahap-tahap riset SDM tidak berisfat baku, adapaun tahap-tahap riset SDM adalah sebagai berikut
Untuk menyediakan informasi yang realibel, Riset SDM menggunakan metode yang sistematis dan objektif artinya dalam Riset SDM diterapkan beberapa tahap yang merupakan kesatuan logis, sehingga hasilnya dapat diterima oleh semua pihak secara objektif. Penggunaan tahap-tahap dalam riset SDM diperlukan untuk menjamin informasi yang dihasilkan benar-benar berkualifikasi, akan tetapi tahap-tahap riset SDM tidak berisfat baku, adapaun tahap-tahap riset SDM adalah sebagai berikut
- penentuan masalah riset
- penentuan desain riset
- metode pengumpulan data
- metode pengambilan sampel
- penulisan dan penyampaian proposal riset
- pengumpulan data
- pengeditan, pengkodean, tabulasi, dan pemrosesan data
- analisis dan penginterpretasian hasil riset
- penulisan dan penyampaian laporan akhir
Tinjauan Tentang Pengadaan SDM atau
Penerimaan Calon Karyawan
Penarikan
atau mendapatkan personalia merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Sebab jika
suatu perusahaan tidak memperhatikan hal ini maka dapat terjadi karyawan yang
ditarik tersebut tidak akan mengenai sasaran sesuai dengan yang diinginkan.
Artinya perusahaan tersebut tidak dapat memperoleh personalia yang tepat dalam
arti kualitas maupun kuantitas. Bila terjadi demikian maka perusahaan yang
bersangkutan akan kurang efektif dan kurang efisien. Metode metode yang
digunakan untuk menarik personalia bervariasi. Banyak manajer menunggu secara
pasif para pelamar yang datang kepadanya. Banyak manajer lainnya mempergunakan
pendekatan lebih agresif dalam pencarian karyawan potensial.
Metode metode penarikan yang biasa digunakan meliputi :
pengiklanan, leasing (penggunaan tenaga honorer), rekomendasi dari karyawan
yang sedang bekerja (employee referrals), penarikan lewat lembagalembaga
pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan
komputer.
Pengadaan
SDM merupakan faktor yang sangat penting. Pengadaan SDM tersebut merupakan
proses awal bagaimana kita dapat menilai kualitas SDM yang nantinya akan
bergerak bersama-sama dengan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Maka dibutuhkan suatu persyaratan yang harus dipenuhi untuk
menduduki suatu jabatan.
Karyawan adalah aset utama perusahaan yang
menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi. Mereka
mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan,
usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi
perusahaan. Karyawan yang cakap, mampu, terampil, belum menjamin produktifitas
kerja yang baik kalau moral dan kedisiplinan kerjanya rendah. Mereka baru
bermanfaat dan mendukung terwujudnya tujuan perusahaan jika mereka berkeinginan
tinggi untuk berprestasi. Karyawan yang kurang mampu, kurang cakap dan kurang
terampil mengakibatkan pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya.
Menurut
Drs. Ec. Alex S. Nitisemito (1991:44) untuk calon karyawan yang berhasil dapat
ditarik, perusahaan harus dapat mengadakan seleksi, sehingga perusahaan
tersebut akan mendapatkan
karyawan/pegawai
yang paling tepat dan dalam jumlah yang paling tepat pula.
Dengan
demikian seleksi adalah kegiatan suatu perusahaan untuk dapat memilih karyawan
yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari calon-calon yang dapat
ditariknya. Tujuan dari penerimaan karyawan itu sendiri menurut Drs. M.
Manullang adalah mendapatkan seorang tenaga kerja yang tepat untuk memangku
jabatan tertentu. Karenanya adalah
merupakan
keharusan untuk mengadakan pemilihan dari tenaga-tenaga kerja yang bersedia bekerja
dalam perusahaan untuk mendapatkan orangorang
yang
mempunyai kualifikasi sesuai dengan kebutuhan. Hal ini berhubungan dengan usaha
untuk merealisasikan semboyan ”orang yang tepat pada tempatnya”. Sebagai suatu
badan usaha yang selalu memegang teguh motif ekonomi, maka tujuan seleksi
yang
disebut diatas tadi haruslah dicapai dengan biaya serendahrendahnya.
Dengan
mengarah pada tujuan penerimaan tersebut, setiap organisasi atau perusahaan
senantiasa akan berusaha menekan biaya serendah mungkin dalam melakukan
seleksi. (1987:5051)
Proses Penerimaan Calon Karyawan
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan
sumber daya manusia merupakan fungsi yang pertama harus dilaksanakan dalam
organisasi. Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA menyatakan bahwa perencanaan SDM
adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa
bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai
kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Kesemuanya
itu dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan
ditetapkan. Dalam menentukan kebutuhan pegawai, Manajer Personalia akan
menentukan berapa besarnya pegawai yang dibutuhkan untuk setiap jenis pekerjaan
dan juga tahapan-tahapan (schedule) kebutuhannya. Semua ini harus diarahkan
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.(1982:9)
Ada tiga bagian perencanaan personalia
menurut T. Hani Handoko :
1) Penentuan
jabatanjabatan
yang harus diisi, kemampuan yang dibutuhkan karyawan
untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut, dan berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan.
2) Pemahaman pasar
tenaga kerja di mana karyawan potensial ada.
3) Pertimbangan kondisi
permintaan dan penawaran karyawan.
2. Pengadaan Tenaga Kerja
Terdapat
berbagai pengertian tentang rekrutmen. Dundas (1994:16) menyatakan bahwa
rekrutmen merupakan langkah lanjutan setelah organisasi menyelesaikan
perencanaan SDM. Dalam hal ini perencanaan tersebut akan menentukan kebutuhan
SDM untuk organisasi. Ditambahkan oleh Dundas bahwa jika terdapat
kebutuhan ekstra, maka organisasi harus
memutuskan untuk segera mengadakan rekrutmen. Secara esensial, rekrutmen oleh
Stoner (1995:110) dapat diuraikan sebagai :
”....is
concerned both with meeting the organization’s HR requirement and with helping
potential candidate decide whether they meet the job requirements,are
interested in the position and want to join the organization”
(rekrutmen
berkaitan baik dengan pemenuhan kebutuhan SDM organisasi maupun dengan membantu
calon (pekerja) potensial untuk memutuskan apakah mereka memenuhi persyaratan
pekerjaan, tertarik dengan posisi (pekerjaan) dan ingin bergabung dengan
organisasi) Menurut Faustino Cardodo Gomes rekrutmen dilaksanakan dalam suatu
organisasi karena kemungkinan adanya lowongan dengan beraneka ragam alasan
antara lain :
·
Berdirinya
organisasi baru
·
Adanya
perluasan kegiatan organisasi
·
Terciptanya
pekerjaan baru
·
Adanya
pekerja yang pindah ke organisasi lain
·
Adanya
pekerja yang berhenti
·
Pensiun
·
Meninggal dunia
Sumber-Sumber Rekrutmen
Menurut
Alain Mitrani et. al, langkah pertama yang perlu dilakukan ialah menarik jenis
pelamar
yang tepat agar mereka mengajukan lamaran untuk pekerjaan tersebut. Hal ini
berarti, tidak peduli apakah pengumuman tersebut dilakukan di dalam atau di
luar organisasi. Pengumuman tersebut harus memuat informasi yang tepat mengenai
sifat pekerjaan dan kompetensi yang diharapkan. Hal ini memungkinkan pelamar
yang potensial mengambil keputusan awal mengenai apakah pekerjaan tersebut
cukup sesuai dengan kompetensi-kompetensi yang mereka miliki agar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan memperoleh kepuasan dari pekerjaan
itu.(1995:73)
Menurut
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA sumber-sumber rekrutmen antara lain :
1) Pelamar Langsung
Pengalaman
menunjukkan bahwa salah satu sumber rekrutmen yang selalu dapat
dimanfaatkan
adalah datangnya para pelamar pekerjaan ke organisasi. Pelamar langsung ini
sering dikenal dengan istilah ”applications at the gate”. Artinya para
pencari pekerjaan datang sendiri ke suatu organisasi untuk melamar, ada kalanya
tanpa mengetahui apakah di organisasi yang bersangkutan ada atau tidak ada
lowongan yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan atau pengalaman pelamar
yang bersangkutan.
2) Lamaran Tertulis
Sebagaimana
halnya dengan lamaran langsung, para pelamar yang mengirimkan lamarannya secara
tertulis mungkin hanya mencoba saja tanpa mengetahui secara pasti apakah dalam
organisasi yang menjadi alamat lamarannya ada lowongan atau tidak.
Biasanya
para pelamar yang mengajukan lamaran tertulis melengkapi surat lamarannya
dengan
berbagai bahan tertulis mengenai dirinya, seperti
surat keterangan berbadan sehat dari dokter, surat berkelakuan baik dari
instansi pemerintah yang berwenang, salinan atau fotokopi ijazah dan piagam
yang dimiliki, surat referensi dan dokumen lainnya yang dianggapnya perlu
diketahui oleh perekrut tenaga kerja baru yang akan menerima dan meneliti surat
lamaran tersebut.
3) Lamaran Berdasarkan Informasi Orang
Dalam
Biasanya
para anggota suatu organisasi mengetahui ada tidaknya lowongan di berbagai
satuan kerja dalam organisasi di mana mereka berkarya. Karena mereka adalah
”orang dalam”, pengetahuan mereka tentang lowongan yang tersedia dapat
dikatakan lengkap yang mencakup berbagai hal, seperti :
a.
Sifat pekerjaan yang harus dilakukan,
b.
Persyaratan pendidikan dan pelatihan,
c.
Pengalaman kerja,
d.
Imbalan yang diberikan, dan
e.
Status dalam hierarki organisasi.
Suatu
hal yang lumrah apabila para anggota organisasi menyampaikan informasi mengenai
lowongan yang ada kepada berbagai pihak yang diketahuinya sedang mencari
pekerjaan dan menganjurkan mereka mengajukan lamaran. Berbagai pihak ini dapat
sanak saudara, tetangga, teman sekolah, berasal dari satu daerah dan lain
sebagainya.
4) Iklan
Pemasangan
iklan merupakan salah satu jalur rekrutmen yang paling sering dan paling banyak
digunakan. Iklan dapat dipasang di berbagai tempat dan menggunakan berbagai
media, baik yang visual seperti di media
cetak, seperti surat kabar, majalah, selebaran yang ditempelkan di berbagai tempat
yang ramai dikunjungi orang atau yang bersifat audio seperti di radio maupun
yang bersifat audio visual seperti televisi dan lain sebagainya.
Suatu
iklan rekrutmen biasanya berisikan berbagai jenis informasi seperti jenis lowongan, jumlah lowongan, persyaratan
yang harus dipenuhi para pelamar seperti umur, jenis kelamin, pendidikan,
pengalaman, domisili dan berbagai informasi lainnya termasuk nama, kegiatan dan
alamat organisasi pencari tenaga kerja.
Beberapa
keunggulan menggunakan iklan sebagai media rekrutmen menurut Dr. Ir. Tb. Sjafri
Mangku Prawira adalah sebagai berikut :
a.
Jangkauan sasaran sangat luas yang mencakup segmen pasar yang sangat beragam,
seperti pelamar dari kalangan perguruan tinggi, pembaca atau pendengar yang
menganggur, para profesional dan eksekutif dan sebagainya.
b.
Informasi relatif cepat diterima dan segera direspon oleh segmen pasar, apalagi
jika
kondisi
ekonomi nasional sedang krisis.
Persyaratan iklan yang baik atau
efektif adalah
sebagai berikut:
a.
Topik utama iklan yang singkat dan padat, tetapi sudah jelas maksudnya.
b.
Bahasanya ringkas atau sederhana, tetapi jelas (dapat menggunakan bahasa
nasional atau asing, tergantung siapa sasarannya).
c.
Perlu informasi yang lengkap tentang perusahaan, meliputi bidang apa, lokasinya
di mana dan prospeknya serta gaji yang ditawarkan.
d.
Perlu mencantumkan persyaratan pelamar.
e.
Format rancangan iklan harus menarik.
f.
Tata letak pada media cetak ditempatkan sedemikian rupa agar calon pelamar
tertarik
dan terdorong untuk sesegera ingin mengetahui isi iklan.
D.
Instansi Pemerintahan
Di
setiap pemerintahan negara dapat dipastikan adanya instansi yang tugas
fungsionalnya adalah mengurus ketenagakerjaan secara nasional. Dengan nama
apapun instansi tersebut dikenal seperti Departemen Tenaga Kerja, Departemen
Perburuhan, Departemen Sumber Daya Manusia dengan cakupan tugas yang sejenis.
Salah
satu aktivitas instansi seperti itu adalah membina kerjasama dengan berbagai
instansi lainnya di lingkungan pemerintahan dan dengan dunia usaha. Kerjasama
tersebut dapat berwujud, disatu pihak kesediaan para pemakai tenaga kerja
menyampaikan informasi tentang berbagai lowongan yang tersedia dalam organisasi
masing-masing dan di lain pihak penyampaian informasi tersebut kepada para
pencari pekerjaan yang terdaftar pada kantor tenaga kerja yang bersangkutan.
Halhal
yang
Perlu Diseleksi
Menurut
Drs. Ec. Alex Sumaji Nitisemito ada beberapa hal yang perlu diseleksi dalam
usaha penerimaan karyawan.
a. Umur
Suatu
perusahaan dalam seleksi dapat menetapkan batas batas umur sebagai salah satu
syarat untuk dapat diterima. Untuk tugas-tugas tertentu akan lebih efektif bila
dilakukan oleh karyawan dalam batas-batas umur tertentu. Karyawan yang umurnya
masih muda kecenderungannya mempunyai fisik yang lebih kuat, sehingga
diharapkan dapat bekerja keras dibandingkan dengan karyawan yang umurnya lebih
tua.
b. Jenis Kelamin
Untuk
tugas-tugas tertentu mungkin akan lebih baik bila dilaksanakan jenis kelamin
tertentu. Sehingga untuk itu dalam seleksi, syarat jenis kelamin seringkali
diperhatikan. Memang ada tugas-tugas yang akan sama hasilnya jika dikerjakan
oleh pria dan wanita. Tapi untuk tugas-tugas tertentu mungkin akan lebih baik
hasilnya bila dikerjakan oleh kaum pria. Sebaliknya ada tugas-tugas yang akan
lebih baik hasilnya apabila dilakukan oleh kaum wanita.
c. Keahlian
Untuk
tugas-tugas tertentu seringkali diperlukan orangorang yang mempunyai keahlian
tertentu,
sehingga keahlian di sini pun perlu diseleksi. Mungkin tingkat keahlian
seseorang ini dapat dihubungkan dengan pengalaman kerjanya, artinya dengan
pengalaman yang banyak berarti keahliannya juga cukup tinggi. Tetapi dalam
praktek hal ini tidaklah selalu demikian sebab sering terjadi seseorang yang
mempunyai pengalaman cukup lama ternyata keahliannya hanya sekedarnya saja.
Untuk
itu banyak perusahaan di dalam usaha mengetahui tingkat keahlian seseorang
pelamar, telah mencoba menyuruh pelamar tersebut mendemonstrasikan keahliannya.
d. Pengalaman
Kalau
kita perhatikan advertensi surat-surat kabar saat ini terutama tentang
penawaran kerja, maka sering di situ dicantumkan syarat pengalaman. Dengan
pengalaman yang cukup panjang dan cukup banyak maka dapat diharapkan mereka
akan mempunyai kemampuan yang lebih besar daripada yang tanpa pengalaman.
Meskipun demikian harus selalu diingat bahwa pengalaman yang baik tidak selalu
menjadi suatu jaminan kemampuan seseorang. Oleh karena itu syarat pengalaman
ini harus merupakan point tambahan terhadap keahlian yang telah diuji.
e. Pendidikan
Pendidikan
dan pengalaman adalah lain. Seseorang yang berpendidikan tinggi dapat saja
belum mempunyai pengalaman. Sebaliknya seseorang yang berpengalaman belum tentu
berpendidikan tinggi. Dengan syarat tingkat pendidikan maka dapat diharapkan
pengembangan untuk masa yang akan datang, sebab dengan dasar pengalaman saja
tanpa pendidikan sulit bagi perusahaan untuk dapat memperkembangkan lebih
lanjut.
f. Bakat
Seringkali
untuk melaksanakan suatu tugas akan lebih baik hasilnya apabila dilandasi
dengan bakat-bakat yang baik pula. Memang untuk tugas-tugas tertentu masalah
bakat bukan merupakan factor dominan. Tapi untuk tugas-tugas lain dapat saja
faktor bakat memegang peranan penting. Misalnya untuk tugas pekerjaan seorang
salesman, peranan bakat lebih menonjol daripada pemegang buku. Apabila dalam
suatu tugas tertentu diperlukan bakat-bakat yang menonjol, maka dalam seleksi
masalah
bakat
ini ditetapkan sebagai salah satu syarat dalam seleksi. Saat ini untuk
mengetahui bakat seseorang telah dikembangkan lagi yaitu dengan jalan
mengadakan test psikologi. Dengan test psikologi ini bakatbakat seseorang akan
dapat diketahui.
g. Kerjasama
Bila
perusahaan memerlukan karyawan yang akan ditempatkan dalam suatu kelompok di
mana perlu adanya kerjasama yang baik, maka dalam seleksi perlu adanya syarat
dapat bekerja sama. Jadi di dalam tugas-tugas di mana kerjasama merupakan hal
yang penting, maka syarat dapat bekerja sama perlu dicantumkan dalam seleksi.
h. Tanggung Jawab
Kadang-kadang
suatu tugas memerlukan tanggung jawab yang besar, sehingga untuk mengisi tugas
tersebut perlu dicari orang yang mempunyai tanggung jawab tinggi. Hal ini
berarti dalam seleksi untuk menjalankan tugas apapun, tanggung jawab mutlak
diperlukan.
i. Interest/Minat
Untuk
dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, maka perlu orang tersebut
mempunyai
interest/minat terhadap tugas yang dibebankannya. Saat ini jumlah penawaran
tenaga kerja jauh lebih banyak dari jumlah permintaan tenaga kerja. Keadaan ini
menyebabkan sebagian besar yang melamar bukan karena tertarik pada pekerjaan
tersebut, tetapi tertarik untuk mengisi lowongan pada pekerjaan. Untuk itu maka
bagi tugas-tugas tertentu di mana faktor interest berpengaruh cukup besar,
maka
perlu pencantuman syarat interest tersebut dalam seleksi.
j. Disiplin
Untuk
tugas-tugas tertentu, mungkin masalah disiplin perlu mendapatkan perhatian yang
lebih serius. Hal ini disebabkan ketidakdisiplinan akan besar pengaruhnya
terhadap hasil yang dikerjakan. Untuk mengisi tugas-tugas yang memerlukan
kedisiplinan yang tinggi, maka dalam seleksi perlu dicantumkan syarat
kedisiplinan. Kedisiplinan memang dapat dididik dan diciptakan, tetapi tingkat kedisiplinan
itu sendiri dipengaruhi oleh diri pribadi seseorang.
k. Inisiatif dan Kreatif Dalam praktek seleksi untuk
mendapatkan karyawan jarang yang menetapkan inisiatif dan kreatif sebagai
syarat untuk seleksi. Hal ini disebabkan karena sulit untuk mengetahui
inisiatif dan kreatif pelamar meskipun dengan test psikologi. Tapi bilamana
dalam tugas tertentu inisiatif dan kreatif dianggap hal yang besar pengaruhnya
terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan, maka perlu dalam
seleksi
mencantumkan syarat inisiatif dan kreatif sebagai syarat.
Inisiatif dan kreatif adalah suatu sikap mental dari
seseorang yang selalu ingin menciptakan akan hal-hal yang baru demi
mensukseskan tugastugas
yang
dibebankan. Seseorang yang penuh inisiatif dan kreatif akan selalu berusaha
mendapatkan ide-ide/ konsep-konsep/ cara-cara yang baru untuk mengembangkan
tugas-tugas yang dibebankan.
l. Fisik
Untuk
melaksanakan tugas-tugas tertentu seringkali keberhasilannya mempunyai kaitan
dengan
fisik orang yang melaksanakan. Fisik yang dimaksud antara lain adalah tinggi
badan, berat badan, roman muka dan sebagainya. Apabila perusahaan membutuhkan
tenaga kerja untuk melaksanakn tugastugas tertentu yang dipandang keberhasilan
tugas tersebut dipengaruhi fisik orang yang mengerjakan, maka dalam penerimaan
fisik seseorang perlu pula diseleksi.
m. Kesehatan
Dalam
seleksi masalah kesehatan perlu diperhatikan, sebab masalah ini mempunyai
hubungsan yang sangat erat dengan produktivitas pekerjaan yang akan dilakukan.
n. Tempramen
Tempramen
antara seseorang dengan orang lain tidaklah mesti sama. Ada orang yang periang,
ada yang mudah tersinggung, ada yang lekas marah, ada yang pendiam dan
lainlain. Di dalam tugas-tugas pekerjaan
seringkali tempramen ini berpengaruh terhadap pekerjaannya. Berdasarkan hal itu
maka perusahaan harus mengetahui hubungan antara keberhasilan pekerjaan dengan
tempramen orang yang mengerjakan. Dengan pengetahuan tersebut perusahaan akan
mengetahui tempramen yang bagaimana yang mendukung dan tempramen mana yang
justru melemahkan dalam menjalankan tugas.
Berdasarkan
hal itu maka di dalam penerimaan perlu seleksi tentang tempramen seseorang.
Untuk dapat mengetahui tentang tempramen seseorang perusahaan dapat menggunakan
test psikologi.
o. Kejujuran
Pada
dasarnya semua tugas pekerjaan memerlukan kejujuran dari petugas yang
melaksanakan. Meskipun demikian ada tugastugas yang menganggap bahwa kejujuran
adalah merupakan hal yang sangat penting sehingga perlu perhatian yang serius.
Untuk itu maka masalah kejujuran di sini perlu pula diadakan seleksi. Untuk itu
maka di dalam menyeleksi tentang kejujuran itu menggunakan test psikologi.
Meskipun cara ini merupakan cara yang terbaik tetapi dalam kenyataannya sampai
saat ini sulit untuk menyeleksi kejujuran seseorang.
Tahap–tahap Seleksi
Berdasarkan
data yang diperoleh dari Kopindosat, dalam menyeleksi para calon karyawan baru
Pt. Persada menggunakan tahap-tahap sebagai berikut :
n. Seleksi Administrasi
Tahap
awal dalam proses seleksi yang dilaksanakan oleh Pt. Persada adalah seleksi
administrasi.
Setelah surat lamaran masuk, bagian personalia Pt. Persada akan menyeleksi
surat-surat lamaran tersebut. Surat lamaran yang masuk akan dipilahpilah
baik
itu kelengkapannya maupun klasifikasinya. Kelengkapan yang dimaksud antara lain
surat lamaran tersebut beserta lampirannya seperti daftar riwayat hidup,
salinan ijazah, salinan nilai dan keterangan-keterangan lain yang mendukung.
Selain
itu, surat-surat lamaran akan diklasifikasikan lagi. Klasifikasi tersebut
antara lain
memuat
:
a.
Nama
b.
Alamat
c.
Tanggal Surat
d.
Jurusan
e.
Universitas
f.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
g.
Tahun Lulus
h.
Keterangan
Keterangan
diisi jika pelamar mempunyai pengalaman kerja sebelumnya. Seperti jabatan dan
nama perusahaan tempat pelamar bekerja sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan penyeleksi dalam mencari keterangan para pelamar saat dibutuhkan.
Psikotes
Setelah
lamaran-lamaran tersebut diseleksi, maka tahap selanjutnya adalah psikotes atau
tes psikologi. Tes ini bertujuan untuk
mengukur tingkat psikologi pelamar. Dengan tes ini maka akan terlihat mengenai
cara berpikir pelamar, penalaran, temperamen, bahkan tingkat kreatifitas
pelamar.
Sehingga
penyeleksi dapat mencocokkan dengan pekerjaan yang nantinya akan diisi oleh
calon karyawan.
Tes
psikologi ini dilaksanakan secara bersama-sama dalam ruangan atau tempat yang
telah ditentukan oleh penyeleksi. Waktu tes juga telah ditentukan oleh pihak penyeleksi.
Sehingga pelamar telah menyelesaikan tes tersebut atau belum, jika waktu telah
berakhir maka pelamar pun harus menyudahi pekerjaannya. Hasil tes ini akan
digunakan untuk menentukan apakah pelamar tersebut dapat melanjutkan ke tahap
berikutnya atau tidak.
a.Wawancara
User
wawancara
yang dilaksanakan oleh atasan langsung. Wawancara ini sangat berpengaruh apakah
pelamar dapat diterima atau tidak. Karena atasanlah yang dapat
menentukan.
Dengan wawancara ini atasan akan menilai baik itu dari penampilan maupun cara
pelamar menjawab pertanyaan yang diajukan. Pelamar yang sampai ke tahap ini
akan dihubungi oleh pihak perusahaan untuk datang dan melaksanakan wawancara.
Biasanya pelamar akan dihubungi secara mendadak. Sehingga siap atau tidak siap
pelamar harus datang sesuai waktu yang telah disepakati. Jika pelamar yang
telah dihubungi untuk wawancara tidak dapat datang, maka pelamar tersebut telah
gagal.
b. Tes
Kesehatan
Tes
kesehatan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pelamar dalam keadaan fisik
yang sehat. Perusahaan melakukan sendiri tes kesehatan dengan mengharuskan
pelamar menjalani tes kesehatan menyeluruh di tempat pemeriksaan dan oleh
dokter yang dirujuk oleh perusahaan. Dengan tes tersebut maka perusahaan dapat
megetahui apakah pelamar dalam kondisi sehat atau menderita penyakit kronis
atau menular yang dapat membahayakan dirinya dan orang lain. Selain itu juga
perusahaan dapat memperoleh gambaran apakah pelamar akan mampu menghadapi
tantangantantangan
dalam
bekerja nantinya atau tidak.
c. Keputusan
Seleksi
Setelah
berbagai tes dan wawancara yang diikuti oleh pelamar, maka tahap terakhir
adalah keputusan seleksi. Tahap ini merupakan penentuan apakah pelamar dapat
diterima di Pt. Persada atau tidak. Namun lamaran yang saat itu belum dapat
diterima tetapi mempunyai nilai yang dapat dipertimbangkan dan sesuai dengan
pekerjaan yang diperlukan nantinya, akan tetap disimpan untuk mengisi posisi
yang dibutuhkan pada masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar