MAKALAH
PENGANTAR TEKNOLOGI
INFORMASI
JARINGAN KOMPUTER
Dosen: Hari Agung B, M.Kom
NAMA : AGUS MARYMAR
NIM : 13.230.0119
KELAS : IP52
STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2013-2014
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi
Allah SWT, karena dengan rahmat, hidaya dan inayah-Nya sehingga makalah ini
dapat selesai dengan tepat waktu sebagai salah satu tugas Pengantar Teknologi
Informasi di semester satu ini. Makalah yang berjudul: Jaringan Komputer.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurnah, mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan waktu yang
kami miliki. Untuk itu segala pendapat, kritik dan saran yang bersifat
konstruktif diharap dapat membantu sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga Allah SWT mencatat semua
amal yang besar maupun yang kecil dengan ridho dan pahala yang dapat dipetik
melainkan buah amal yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT, semoga Allah SWT menerima
do’a dan harapan ini. Amin
Pekalongan,
Desember 2013
Pengertian WLAN
Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN
atau WLAN) adalah jaringan
komputer yang menggunakan frekuensi radio dan
infrared sebagai media transmisi
data. Wireless LAN sering di sebut sebagai jaringan
nirkabel atau jaringan wireless.
Proses
komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan
berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie,
remote control, cordless phone,
ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya
kebutuhan untuk menjadikan
komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile)
dan mudah digabungkan
dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti ini
akhirnya mendorong
Gambar 2.1 Gambar Salah
satu contoh topologi jaringan WLAN
Media Access
Wireless
LAN menggunakan algoritma CSMA/CA (singkatan dari Carrier Sense Multiple Access atau Collision Avoidance,
merupakan protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa kondisi
jaringan untuk menghindari collisions(tubrukan).), sebelum sebuah unit memulai transmisi.
Jika media kosong dalam beberapa milidetik maka unit dapat melakukan transmisi
untuk waktu yang terbatas. Jika media sibuk atau padat, unit akan menunggu
dengan random time
sebelum mencoba lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan.
Hardware dan Software yang di implementasikan lebih
sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada hardware dan software yang diimplementasikan yang lebih
kompleks.
Standar WLAN
Ø
Lapisan Fisik dan Topologi
WLAN
menggunakan standar protokol Open System Interconnection (OSI). OSI memiliki tujuh
lapisan
di mana lapisan pertama adalah lapisan fisik. Lapisan pertama ini mengatur
segala hal yang berhubungan dengan media transmisi termasuk di dalamnya
spesifikasi besarnya frekuensi, redaman, besarnya tegangan dan daya, interface,
media penghubung antar-terminal dll. Media transmisi data yang digunakan oleh
WLAN adalah IR(Infrared)
atau RF(Radio Frequency ).
1)
Infrared (IR)
Infrared
banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR
adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah
dibuat, harganya murah, lebih bersifat directional, tidak dapat
menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat
diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo
Sensitive Diode (PSD).
WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan data
rate tinggi
(100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR
memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi
Diffused IR
(QDIR).
a. DFIR
Teknik
ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan. Keunggulannya adalah tidak
memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima
dan menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya
yang tinggi, data rate dibatasi oleh multipath,
berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada keadaan simultan
adalah tinggi.
b. DBIR
Teknik
ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur.
Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath.
Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS.
c. QDIR
Setiap
terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus terarah.
QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan
jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
2) Radio Frequency (RF).
Penggunaan
RF tidak asing lagi bagi kita, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio,
stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh
masalah spektrum yang terbatas, sehingga harus dipertimbangkan cara
memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN menggunakan RF sebagai media
transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus tembok, mendukung teknik handoff,
mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover
daerah jauh lebih baik dari IR dan dapat digunakan di luar ruangan.
WLAN, di sini, menggunakan pita ISM dan memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH)
·
DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara
langsung dengan kode-kode tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN
dengan satuan chip).
·
FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan
frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini
dipilih oleh kode-kode tertentu (PN).
Tabel Pita ISM
WLAN
dengan RF memiki beberapa topologi sebagai berikut :
a. Tersentralisasi
a. Tersentralisasi
Nama
lainnya adalah star network atau hub
based. Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal pengguna,
di mana komunikasi antara terminal harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya
adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal
pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server.
Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server
rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
b. Terdistribusi
Dapat
disebut peer to peer, di mana
semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol
(servers). Di sini, server diperlukan untuk mengoneksi WLAN ke
LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal
untuk jaringan adhoc. Keunggulannya jika
salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya
kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah tidak
memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
c. Jaringan selular
Jaringan
ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan operasi mobile.
Jaringan ini memanfaatkan konsep microcell,
teknik frequency reuse dan teknik handover.
Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan
dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas
perencanaan yang tinggi.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan pada WLAN adalah :
1.
Data rate tinggi (>1
Mbps), daya rendah dan harga murah.
2.
Metode akses yaitu metode membagi kanal kepada banyak pemakai
dengan aturan-aturan tertentu.
3.
Media transmisi yang merupakan faktor penting pada keterbatasan data
rate dan
memiliki teknik tersendiri, di mana bila teknik yang berhubungan dengan media
transmisi (seperti teknik propagasi dalam ruangan, teknik modulasi dll) dapat
diperhitungkan dengan baik maka akan dihasilkan sistem WLAN yang tangguh.
4.
Topologi yaitu cara dan pola yang digunakan dalam menghubungkan
semua terminal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar