Kamis, 05 Desember 2013

makalah pti agus marymar



MAKALAH
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
JARINGAN KOMPUTER
Dosen: Hari Agung B, M.Kom



                                NAMA  : AGUS MARYMAR
                                NIM       : 13.230.0119
                                KELAS  : IP52

STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2013-2014




KATA PENGANTAR

   Segala puji bagi Allah SWT, karena dengan rahmat, hidaya dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu sebagai salah satu tugas Pengantar Teknologi Informasi di semester satu ini. Makalah yang berjudul: Jaringan Komputer.
   Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurnah, mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan waktu yang kami miliki. Untuk itu segala pendapat, kritik dan saran yang bersifat konstruktif diharap dapat membantu sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca yang budiman.
    Akhirnya semoga Allah SWT mencatat semua amal yang besar maupun yang kecil dengan ridho dan pahala yang dapat dipetik melainkan buah amal yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT, semoga Allah SWT menerima do’a dan harapan ini. Amin


 Pekalongan,    Desember  2013




Pengertian WLAN
Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN atau WLAN) adalah jaringan
komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared sebagai media transmisi
data. Wireless LAN sering di sebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless.

 Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan
berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone,
ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan
komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan
dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong
pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyaggz-mHntY5LEFC94Cyk2OKee28ug7OZfsjfcaEaciPuDFKVc1couHd5gFu1rM-F5eNY8Sp96b-4-ye_Evk7g8SENRWUqdrAN7NT6iqajYwIq9ZdOEJCc8O2sKQRWViaNt7Q5zOZH88/s320/2.1.JPG
Gambar 2.1 Gambar Salah satu contoh topologi jaringan WLAN

Media Access
Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA/CA (singkatan dari Carrier Sense Multiple Access atau Collision Avoidance, merupakan protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa kondisi jaringan untuk menghindari collisions(tubrukan).), sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika media kosong dalam beberapa milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika media sibuk atau padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang di implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada hardware dan software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.

Standar WLAN
Ø  Lapisan Fisik dan Topologi
WLAN menggunakan standar protokol Open System Interconnection (OSI). OSI memiliki tujuh
lapisan di mana lapisan pertama adalah lapisan fisik. Lapisan pertama ini mengatur segala hal yang berhubungan dengan media transmisi termasuk di dalamnya spesifikasi besarnya frekuensi, redaman, besarnya tegangan dan daya, interface, media penghubung antar-terminal dll. Media transmisi data yang digunakan oleh WLAN adalah IR(Infrared) atau RF(Radio Frequency ).
1)     Infrared (IR)
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah, lebih bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD). WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR).
a. DFIR
Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan. Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.


b. DBIR
Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur. Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS.
c. QDIR
Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).

2)     Radio Frequency (RF).
Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas, sehingga harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus tembok, mendukung teknik handoff, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita ISM dan memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH)
·         DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
·         FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kode-kode tertentu (PN).




Tabel Pita ISM
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLqlrF5m0uyHC7_r1a2Ty1UjX1ivc_x1CcRvdM_aomrw2Fx_tR4T0Rw9zjsQxvWiCQx7LVdHXhHCtZGzmRjN7HJSD412QSJ3Q76IcF5pDeOq9oVgwToezl5ZmpKrm5zkxNWfjOw06lwfY/s320/tabel+2.1.JPG

WLAN dengan RF memiki beberapa topologi sebagai berikut :
a. Tersentralisasi
Nama lainnya adalah star network atau hub based. Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal pengguna, di mana komunikasi antara terminal harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
b. Terdistribusi
Dapat disebut peer to peer, di mana semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di sini, server diperlukan untuk mengoneksi WLAN ke LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan adhoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
c. Jaringan selular
Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan ini memanfaatkan konsep microcell, teknik frequency reuse dan teknik handover. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada WLAN adalah :
1.   Data rate tinggi (>1 Mbps), daya rendah dan harga murah.
2.   Metode akses yaitu metode membagi kanal kepada banyak pemakai dengan aturan-aturan tertentu.
3.   Media transmisi yang merupakan faktor penting pada keterbatasan data rate dan memiliki teknik tersendiri, di mana bila teknik yang berhubungan dengan media transmisi (seperti teknik propagasi dalam ruangan, teknik modulasi dll) dapat diperhitungkan dengan baik maka akan dihasilkan sistem WLAN yang tangguh.
4.   Topologi yaitu cara dan pola yang digunakan dalam menghubungkan semua terminal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar