N.I.M : 13.230.0144
Kelas : 2P52
Sistem Informasi SDM
Subsistem tenaga kerja
Di Salah
satu perusahaan besar adalah PT Keong
Nusantara Abadi yang memproduksi
nata de coco tidak membutuhkan pendidikan formal atau pengetahuan khusus tetapi
lebih memerlukan ketrampilan dan ketekunan. Kebutuhan tenaga dapat dipenuhi dari keluarga sendiri atau
dari tetangga sekitar. Tenaga kerja
biasanya ada yang tetap dan tidak tetap (borongan). Tenaga kerja tetap
bekerja kurang lebih 8 jam per hari, sedangkan tenaga tidak tetap biasanya berdasarkan borongan. Misalnya untuk membersihkan nata
de coco lembaran tenaga kerja diupah Rp 50 per lempeng
Tenaga kerja disini mengolah bahan
mentah, bahan baku, bahan setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang nilai
yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk Meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber
daya dengan memperhatikan keseimbangan dan keselarasan lingkungan:
-
Membuka
kesempatan kerja
-
Memberi kesempatan kerja
-
Menambah lapangan pekerjaan
-
Meningkatkan Pendapatan pekerja
-
Memproduksi barang kebutuhan
-
Menghemat
devisa
-
Menunjang
pembangunan daerah
-
Memanfaatkan
sumber daya alam
-
Memanfaatkan
sumber daya manusia
No
|
Klasifikasi Industri
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
1
|
Industri Besar
|
≥ 100
|
2
|
Industri Sedang
|
20 – 99
|
3
|
Industri Kecil
|
5 – 19
|
4
|
Industri Rumah Tangga
|
1 - 4
|
Topic 2 subsistem pelaporam lingkungan
Dari usaha nata de coco dilakukan
oleh beberapa perusahaan besar-menengah dan juga banyak sekali perusahaan
kecil-rumah tangga. Tentu saja mereka
memiliki segmentasi pasar sendiri-sendiri. Perusahaan besar-menengah memiliki
pasar yang relatif lebih luas mencangkup pasar domestik dan pasar
ekspor. Sedangkan perusahaan kecil-rumah
tangga memiliki pasar lokal dan daerah sekitar. Usaha kecil-rumah tangga
nata de coco telah banyak menyerap tenaga kerja lokal. Oleh karena itu, pemerintah sangat mendukung usaha nata de
coco tersebut melalui pemberian latihan/bimbingan teknis dan bantuan modal pada
usaha kecil.
Dari segi keberlangsungan pasokan
input, usaha nata de coco memiliki prospek yang cerah. Daerah penghasil kelapa
di Indonesia antara lain Sulawesi Utara, Riau, Jambi, Lampung, Daerah Istimewa
Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Sebesar 90,86%
dari total produksi kelapa Indonesia berasal dari daerah-daerah tersebut
(Departemen Pertanian 2004). Data sampai dengan tahun 1999 menunjukkan bahwa
Indonesia merupakan penghasil kelapa terbesar di dunia diikuti India dan
Filipina.
Di setiap perusahaan kemungkinan ada yang berproduksi secara
permanen dan ada yang secara sporadis. Permanen artinya berproduksi secara kontinyu sepanjang tahun. Sporadis artinya
berpoduksi hanya pada saat tertentu ketika permintaan meningkat seperti
menjelang Lebaran, Natal, Tahun Baru dan hari-hari spesial lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar