MAKALAH
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
DIGITAL TV
Dosen: Hari Agung B, M.Kom
NAMA
: BEBY KUSUMA NINGSIH
NIM : 13.230.0099
KELAS : IP52
STMIK
WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
TAHUN
PELAJARAN 2013-2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT, karena dengan rahmat, hidaya dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat
selesai dengan tepat waktu sebagai salah satu tugas Pengantar Teknologi
Informasi di semester satu ini. Makalah yang berjudul: TV DIGITAL.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurnah, mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan waktu yang
kami miliki. Untuk itu segala pendapat, kritik dan saran yang bersifat
konstruktif diharap dapat membantu sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga Allah SWT mencatat semua
amal yang besar maupun yang kecil dengan ridho dan pahala yang dapat dipetik
melainkan buah amal yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT, semoga Allah SWT
menerima do’a dan harapan ini. Amin
Pekalongan,
November 2013
PEMBAHASAN
TV Digital di sini bukan berarti pesawat TV yang Digital,
melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau
mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting).
Akhir-akhir ini kamu mungkin sering mendengar istilah TV
Digital. Apa sih sebenarnya TV Digital itu. Tapi jangan salah pengertian dulu,
di sini bukan berarti pesawat TV-nya yang Digital, melainkan lebih kepada
sinyal yang dikirimkan, adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat
adalah siaran digital (Digital Broadcasting).Sistem penyiaran TV Digital adalah
penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan
di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal
pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara Simulcast
atau siaran bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus
ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital
yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
TVRI dan TV swasta nasional yang tergabung dalam Konsorsium TV
Digital Indonesia (KTDI) ; SCTV, TV One, AN TV, Metro TV, dan Trans Corp telah
memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada
sistem perangkat studio untuk memproduksi program, melakukan editing, perekaman
dan penyimpanan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data telah
menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang umumnya
dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan. Sistem transmisi digital melalui
satelit ini menggunakan standar yang disebut DVB-T (Digital Video Broadcasting
Satellite). Dan untuk menangkap siaran TV Digital harus menggunakan alat
tambahan yang bernama Setup Box (Decoder) untuk pesawat televisi analog (yang
ada sekarang ini)
Dari hasil uji coba siaran digital TV, teknologi DVB-T mampu
memultipleks beberapa program sekaligus. Enam program siaran dapat dimasukkan
sekaligus ke dalam satu kanal TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas cukup
baik. Di samping itu, penambahan varian DVB-H (handheld) mampu menyediakan
tambahan sampai enam program siaran lagi, khususnya untuk penerimaan bergerak
(mobile). Hal ini sangat memungkinkan bagi penambahan siaran-siaran TV baru.
Frekuensi TV Digital
Secara teknik pita spectrum frekuensi radio yang digunakan untuk
televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak
perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF (Ultra High Frequency).
Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding
1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk
satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi
yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6
hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya.
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi
dengan lingkungan yang berubah, TV digital perlu ditunjang oleh sejumlah
pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama atau SFN (single frequency
network) sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah
gambar yang baru (cable, satellite, VCR, DVD players, camcorders, video games
consoles) adalah dengan menggunakan format digital. Untuk itu supaya pesawat analog
masih dapat dipakai diperlukan inverter (setup box) yang dapat merubah signal
digital ke analog sehingga dapat dilihat dengan menggunakan TV receiver biasa
Kelebihan Frekuensi TV Digital
Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum frekwensi. Ada
satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup
besar artinya tidak cukup hanya 1 (satu) kanal carrier melainkan lebih. Hal ini
disebabkan dalam penyelenggaraannya nanti penyelenggara hanya akan berfungsi
sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari
stasiun-stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan
sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat
ini.Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi
dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan
penyelenggara televisi digital hanya berfungsi sebagai operator penyelenggara
jaringan televisi digital, sedangkan programnya dapat diselenggarakan oleh operator
yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain).
Dari aspek regulasi akan terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin
penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang
akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital. Dengan demikian akan
dapat dihindari adanya monopoli penyelenggaraan televisi digital di Indonesia.
Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial
Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia
dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital
tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda
di tiap wilayah(area) penyiaran. Oleh karena itu, karakteristik sistem
penyiaran TV Digital akan sama apabila berada di radius yang sama. Dengan
kualitas gambar dan warna yang dihasilkan jauh lebih bagus daripada televisi
analog. Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan
pada peningkatan kualitas gambar. Terdapat dua aspek yang berbeda dan
memerlukan kompromi dalam hal ini. Pada satu sisi, teknologi TV digital
memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi sangat tinggi,
tetapi pada sisi lain memerlukan tersedianya kanal dengan laju sangat tinggi,
mencapai belasan Mbps. Di sisi lain, sistem TV digital juga diharapkan mampu
menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan
atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak
dengan kecepatan tinggi.
Keunggulan TV Digital
Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya
terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan
kode koreksi error (error correction code). Sinyal digital bisa dioperasikan
dengan daya yang rendah (less power). Pada transmisi digital menggunakan less
bandwidth (high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih
rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau “dipadatkan” dan dihemat.
Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan
sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam
mengatasi efek lintas jamak (multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya
adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less
power).
Migrasi dari era analog menuju era digital memiliki konsekuensi
tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Tidak ada lagi antrian ataupun
penolakan ijin terhadap rencana pendirian televisi nasional maupun lokal karena
keterbatasan frekuensi. Televisi digital pun dapat digunakan layaknya browser
internet, sehingga sangat integratif fungsinya. Penyiaran TV Digital
Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV Fixed dan penerimaan TV
Bergerak. Kebutuhan daya pancar tv digital juga lebih kecil dan ketahanan terhadap
interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu
(seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan
cepat), serta penggunaan bandwidth yang lebih efisien.
Model Bisnis Penyiaran TV Digital Kedepan
Perspektif bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era
digital juga mengalami perubahan yang sangat berarti baik dari pemanfaatan
kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi akan
terjadi efisiensi penggunaan kanal yang sangat berarti. Satu kanal frekuensi
yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya akan bisa diisi
antara empat sampai enam program sekaligus. Sepuluh program siaran TV-swasta
Nasional saat ini yang menduduki juga 10 kanal di UHF (Ultra High Frequency)
hanya menduduki 2 atau 3 kanal saja.
Disisi lain pendudukan kanal-kanal saat ini untuk sistem
tranmisi analog juga tidak hemat karena antara kanal yang berdekatan harus ada
1 kanal kosong sebagai kanal perantara. Kanal perantara ini tidak ada disistem
digital dan kanal frekuensi di sistem digital bisa dimanfaatkan secara
berurutan. Bentuk jasa pelayanan sistem penyiaran digital secara blok jaringan
juga akan terpisah-pisah yaitu mulai dari penyedia program (content creators)
kemudian akan dikirim ke content agregators yang berfungsi sebagai
pendistribusi program yang kemudian program itu diubah dalam bentuk format
MPEG2 atau MPEG4. Lalu dikirim ke ‘MPEG2 multiplexer providers’ dan kemudian
disalurkan ke berbagai pemirsa melalui jaringan pemancar TV Digital oleh
‘transport providers’.
Masing-masing bentuk jasa pelayanan di atas bisa membentuk badan
usaha yang disesuaikan dengan kompetensi jasa pelayanan tersebut. Dengan
pemisahan ini maka masing-masing bisa lebih terkonsentrasi pada bidang
bisnisnya sendiri sehingga masyarakat pemirsa TV akan memperoleh kualitas
pelayanan yang lebih beragam dan tentunya lebih baik. Pada sistem penyiaran TV
Digital dimungkinkan munculnya jasa-jasa layanan baru seperti
informasi-informasi laporan lalu lintas, ramalan cuaca, berita, olahraga,
pendidikan, bursa saham, kesehatan dan informasi-informasi layanan masyarakat
lainnya. Para penyedia content hanya terkonsentrasi pada isi program saja dan
tidak perlu mengurus penyiapan infrastruktur jaringan dan pengoperasiannya.
Penyedia content hanya membayar sewa jaringan transmisi saja atau bisa dijual
kepada content distributor.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar